Malang, kartanusa.id – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur di dampingi UNICEF RI di sambut baik Pemerintah Kabupaten Malang melaporkan capaian progam SAFE4C (Safe and Friendly Environment For Children) periode Juni 2022-September 2023 yang sekaligus memperkenalkan progam baru yaitu BERANI II (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia) untuk pencegahan perkawinan anak, Kamis (25/1/2024).
Kehadiran sejumlah pengurus LPA Jatim dan UNICEF diwakili Ir Naning Pudji Julianingsih MSi diterima oleh Dr Nurman Ramdansyah SH MHum, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang beserta jajaran dan dihadiri pula Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKKN), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Dinas Kesehatan.
Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah SH MH menyampaikan komitmen Kabupaten Malang dalam menciptakan lingkungan aman dan ramah anak serta apresiasi bagi LPA Jatim dan UNICEF atas dukungan yang diberikan kepada Kab Malang melalui progam SAFE4C ditahun sebelumnya.
“Sesuai dengan intruksi dari Bapak Bupati Malang untuk ikut berkomitmen dan melakukan pendampingan, kami akan mengarahkan dinas dan UPTD terkait untuk bersinergi dan kordinasi dengan tim dari progam BERANI II untuk pencegahan perkawinan anak” tuturnya.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada LPA Jatim dan UNICEF, untuk desa-desa percontohan SAFE4C dan dari kesuksesaan progam untuk mewujudkan malang zero perkawinan anak,” imbuhnya.
Naning Pudji Julianingsih juga berharap adanya keberlanjutan dan replikasi dari progam-progam UNICEF dengan sinergi berbagai pihak dengan mengikuti strategi nasional, termasuk dalam penangangan perkawinan anak.
Selanjutnya, pemaparan capaian SAFE4C di Kab Malang oleh Budiyati selaku manager progam. SAFE4C di Kab Malang telah berhasil mendampingi 5 Desa yakni Desa Pandanmulyo, Desa Pandanlandung, Desa Ngijo, Desa Madiredo dan Desa Petungsewu dengan 453 penerima manfaat ( 23 anak laki-laki dan 130 laki laki dewasa serta 230 perempuan dewasa dan 70 anak perempuan) telah terkapasitasi dan mendapatkan manfaat melalui edukasi, pendampingan, asistensi, pelatihan dan workshop tentang perlindungan anak.
“Tersusun beberapa dokumen kebijakan di tingkat Desa diantaranya draf Perdes, SK Forum Anak Desa, penganggaran yang responsive anak dan perempuan serta melibatkan Forum Anak dalam penyususnan rencana aksi FAD serta peningkatan kapasitas pengelola UPTD PPA dan Gugus Tugas Desa Layak Anak,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Budiyati juga menyampaikan bahwa pemilihan Kab Malang dan Kab Jember dalam Progam BERANI II 2024-2025 karena kedua Daerah tersebut memiliki angka perkawinan anak yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, Progam BERANI II bertujuan untuk pencegahan, deteksi dini kelompok beresiko, dan penanganan korban perkawinana anak melalui hak dan kesehatan seksual serta reproduksi.
“Progam BERANI II akan melakukan penguatan pada PUSPAGA, PATMB, Forum Anak Desa (FAD) dan unit-unit lainnya di desa termasuk lembaga sosial keagamaan serta penguatan bagi fasilitator Desa dan aparat terkait,” ujarnya.
“Kami berharap adanya pelibatan peran Forum Anak Desa (FAD) sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor) serta konselor sebaya ikut mencegah adanya perkawinana anak yang tinggi,” tandasnya. (Reza/Yuda)