Surabaya, kartanusa.id – Selama tiga hari di akhir pekan awal bulan Februari ini dunia pendidikan menengah di kota Surabaya disemarakkan dengan kegiatan pameran pendidikan.
Pameran yang digagas oleh MKKS SMA Swasta Kota Surabaya ini diselenggarakan mulai tanggal 2 hingga 4 Februari 2024.
Peserta yang mengikuti pameran ini adalah seluruh sekolah jenjang menengah atas di Surabaya, salah satunya adalah SMA Maryam Surabaya.
Partisipasi SMA Maryam dalam event pameran kali ini merupakan salah satu upaya untuk mengakomodasi promosi sekolah pada masyarakat.
Maka dari itu pada keikutsertaan SMA Maryam pada pameran tahun ini tim PPDB memfasilitasi bagi para pengunjung untuk bisa mendaftar secara langsung di area stan pameran.
Sekolah yang terletak satu komplek dengan Masjid Maryam di Manyar Sambongan ini hadir dengan stan pameran yang interaktif.
Salah satunya adalah games yang bernama Bola Hadiah. Jika pengunjung berhasil memasukkan bola ke dalam wadah yang berisi hadiah, maka akan mendapat bingkisan. Bingkisan ini merupakan buah karya dari siswa-siswi dalam pembelajaran P5 bidang kewirausahaan.
Di deretan stan yang terletak di atrium G Level, Grand City Surabaya ini, SMA yang dikenal juga memiliki pembelajaran kitab kuning ini menghadirkan pengalaman mencanting kain batik bagi pengunjung.
Bagi para pengunjung yang mengunjungi stan bisa merasakan pengalaman mencanting kain yang memiliki beragam motif batik.
Rere, siswi salah satu SMP yang menjadi pengunjung stan SMA Maryam menceritakan pengalamannya mencanting kain batik.
“Ini pengalaman yang menarik bagi saya, karena bisa mencanting kain batik langsung. Gambar yang ada di kain juga bagus. Dan ternyata setelah saya mencanting sendiri, prosesnya tidak sulit.” Ujar siswi yang aktif menjadi ketua OSIS di sekolahnya.
Setelah para pengunjung selesai mencanting, kain hasil cantingan mereka bisa dibawa pulang untuk dijadikan buah tangan.
Kepala SMA Maryam, Luluk Asfiyah MPd menjelaskan, bahwa proses mencanting kain batik ini adalah salah satu kegiatan penunjang pembelajaran selain kegiatan kurikuler.
“Di SMA Maryam siswa-siswi kami bekali dengan pembelajaran agama yang kuat dan masuk ke dalam kegiatan kurikuler. Tapi kami juga tidak lupa memberikan mereka bekal keterampilan diluar kurikuler, diantaranya ada membatik dan menjahit.” ujarnya.
“Keterampilan itu nantinya yang bisa digunakan siswa-siswi kami untuk mengembangkan usaha dari bakat yang sudah mereka asah sejak di sekolah. Sehingga setelah tamat pembelajaran mereka siap untuk terjun di dunia kerja terutama industri kreatif.” imbuh kepala sekolah yang juga sebagai anggota MKKS SMA Swasta Kota Surabaya tersebut. (Miftah/Yuda)