Madiun, kartanusa.id – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Muhammadiyah Madiun (LPPM UMMAD) bersama dengan LPPM dari berbagai perguruan tinggi mengikuti Launching Skema Pendanaan dan Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN tahun 2024.
Selain LPPM perguruan tinggi Launching Skema Pendanaan dan Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN 2024 diikuti lembaga riset dan industri dari berbagai perguruan tinggi.
Launching Skema Pendanaan fan Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN 2024 digelar secara hybrid, luring dan daring. Secara luring diadakan di Auditorium BJ Habibie, Gedung BRIN, Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Launching dilakukan dengan tujuan untuk melakukan sosialisasi berbagai skema pendaan penelitian yang difasilitasi oleh BRIN di tahun 2024.
Dalam launching tersebut BRIN merilis 8 skema pendanaan penelitian.
Yaitu pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Kompetisi, RIIM Ekspedisi, RIIM Start Up, RIIM Invitasi, RIIM Kolaborasi, Pusat Kolaborasi Riset (PKR), Pengujian Produk Inovasi Kesehatan dan Pengujian Produk Inovasi Pertanian.
Informasi lebih lanjut dapat https://pendanaan-risnov.brin.go.id
Perwakilan LPPM UMMAD, Wariyatun MAAPD secara langsung mengikuti launching Skema Pendanaan fan Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN 2024 .
Dengan mengikuti launching acara BRIN tersebut diharapkan menambah peluang pendanaan penelitian dan PKM dari pihak eksternal untuk dosen UMMAD semakin besar.
“Selain pendanaan, kehadiran LPPM UMMAD tersebut juga diharapkan menambah jaringan dan kolaborasi dengan pelaku riset dari universitas-universitas lain, lembaga riset, industri dan BRIN,” ujar Wariyatun, Kamis (8/2/2024).
Wariyatun menerangkan, launching skema penelitian oleh BRIN sekaligus dijadikan sosialisasi launching proposal call. Dosen-dosen UMMAD dapat mengirimkan proposal penelitian kapan saja, dan telah dimulai saat ini.
“Jika proposal tidak lolos, peneliti boleh mengajukan kembali proposal penelitian yang lain,” kata Wariyatun.
Diharapkan dengan skema semacam tersebut, semakin meningkatkan antusiasme dosen UMMAD dalam melakukan penelitian, PKM dan menghasilkan luaran dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Klinik Pelatihan
Wariyatun menerangkan klinik pelatihan skema pendanaan dan fasilitas riset dan inovasi BRIN, peserta mendapatkan penjelasan beberapa hal mengenai skema tersebut.
Bagi ketua peneliti, syaratnya sudah memiliki pendidikan terakhir S-3 dan berasal dari lembaga yang melakukan usulan.
Berikutnya juga diterangkan mengenai CV semua anggota tim berdasar kepakaran, rekam jejak semua tim, pengusulan dilakukan setiap saat, tidak ada penutupan.
“Jika proposal yang diajukan tidak mendapat approval, peneliti boleh mengajukan proposal kembali,” ungkap Wariyatun.
Wariyatun menambahkan, penelitian juga dimungkinkan untuk bekerjasama dengan peneliti dari BRIN. (Redaksi)