Surabaya, kartanusa.id – Mengawali kajian Ahad pagi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tegalsari, Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Surabaya Muhammad Jemadi mengisahkan pengalamannya saat menjadi kepala SMP Muhammadiyah 3 Surabaya, Ahad (11/2/2024).
“Ada nasehat singkat dari ketua PDM masa itu (KH Syaifuddin Zaini) ketika saya meminta nasehat agar SMP 3 maju, kata beliau ojo tukaran (jangan bertengkar)”, kata pak Je sapaan akrabnya.
Selanjutnya Pak Je mengajak kepada seluruh warga Muhammadiyah memahami dan menghayati Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Pak Je dalam ceramahnya di Masjid Padiwojo menjelaskan pokok-pokok pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Yang pertama, hidup manusia itu bertauhid. Dalam menggerakkan Muhammadiyah hendaknya selalu dilandasi keimanan yang kuat. Kader Muhammadiyah selalu yakin bahwa gerakannya akan ditolong Allah.
Muhammadiyah bisa bertahan sampai hari ini karena para pimpinan dan warga berpegang teguh dengan aqidah yang didalamnya ada ketauhidan.
PCM Tegalsari harus memantapkan niat bahwa untuk mendirikan MI di Kupang Panjaan Insya Allah bisa dengan ikhtiar maksimal dan pertolongan Allah.
Kedua, Hidup bermasyarakat, pimpinan dan warga Muhammadiyah harus berperan dalam pembinaan masyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat. Pimpinan Muhammadiyah sebisa mungkin diterima masyarakat dan bisa menjaga kerukunan masyarakat.
Ketiga, hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama. Pimpinan dan Warga Muhammadiyah dalam hal hubungan dengan Allah harus murni berhukum dengan hukum Allah, namun dalam berbangsa dan bernegara mengindahkan hukum positif Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muhammadiyah selalu setia pada NKRI dan pemerintahan yang sah, maka apapun produk dari berbangsa dan bernegara Muhammadiyah ikut menjaga dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Warga Muhammadiyah wajib berbangga hati karena pemimpin bangsa ini banyak dari kader Muhammadiyah.
Keempat, berjuang mewujudkan maksud tujuan Muhammadiyah adalah wajib dan sebagai ibadah. Keaktifan kita berMuhammadiyah akan ada nilainya di hadapan Allah SWT. Pimpinan dan warga harus terus mengupayakan Muhammadiyah di Tegalsari ini solid “ojo tukaran”.
Kelima untuk mewujudkan tujuan Muhammadiyah semua pimpinan harus ittiba’ rasul. Gaya kepemimpinan Muhammadiyah harus meniru Rasulullah. Beliau adalah teladan utama dalam segala hal diantaranya sifat penuh kasih sayang kepada semua manusia.
Keenam, berorganisasi adalah wajib untuk mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah. Bersadarkan ayat 104 surat Ali-Imran tersebut, nyatalah bahwa Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang bersifat sebagai gerakan, gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi Munkar dan gerakan Tajdid.
Ketujuh, semua gerakan muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dan Negeri yang baik dan penuh ampunan Allah SWT.
Diakhir ceramah, Pak Je mengajak kepada seluruh jamaah untuk tetap rukun. dengan pesan singkat, “Pemilu sedino, seduluran sak lawase”.
“Saya juga akan selalu memotivasi agar segera membangun di atas tanah wakaf di Kupang Panjaan untuk Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah,” tandasnya. (Jemadi/Salman)