Surabaya, kartanusa.id – Pembelajaran seni budaya sebagai upaya menggali talenta siswa begitu diminati, karena potensi diri terus digali untuk dikembangkan menjadi berprestasi.
Demikian disampaikan Listianah SEI selaku Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya ketika memberikan apresiasi kelas 4 dalam pembelajaran seni budaya, Jumat pagi (16/2/2024).
“Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah diantaranya memberikan waktu yang memadai kepada siswa untuk mengembangkan bakat kreativitasnya. Hal ini menambah semangat untuk senang dalam belajarnya,” tuturnya.
Sementara itu, Ustadzah Wati menjelaskan, hari Jumat kelas 4 (A,B,C) dalam pembelajaran seni budaya menunjukkan potensi dan kreatifitasnya.
“Untuk kelas 4A ada Axel yang bercita-cita menjadi polisi dan Andrea yang bercita-cita menjadi dokter memainkan pianika lagu Laskar Pelangi dan Ibu Kita Kartini, dengan penyanyi Nabila bercita-cita menjadi Taruni, serta Gendhis yang bercita-cita menjadi Polwan,” terangnya.
Lanjut ustadzah Wati, kelas 4B menyanyikan lagu-lagu daerah untuk mengenal keragaman budaya Nasional sehingga lebih mencintai budaya Indonesia.
Anak-anak begitu bangga menyanyikan lagu Ampar-Ampar Pisang dari daerah Kalimantan Selatan, Yamko Rambe Yamko lagu daerah Papua, dan Angin Mamiri lagu daerah Sulawesi Selatan. Mengenal lagu lagu daerah menumbuhkan penghormatan pada Budaya Nasional,” tuturnya.
“Untuk kelas 4C, para siswa membawa benda-benda yang bisa dimainkan untuk bermain musik, ada yang membawa panci, botol mineral diisi beras, kardus dengan tali karet yang dimainkan begitu meriah mengiringi lagu anak-anak seperti lagu yang berjudul, Anak Kambing Saya, Lir-Ilir, Kodok Ngorek yang dinyanyikan dengan penuh semangat,” tandasnya. (andi/yud)