Surabaya, kartanusa.id – Pasca penghitungan cepat, berbagai ekspresi para pendukung capres dan cawapres di medsos memprihatinkan. Tidak ketinggalan umat Islam juga saling bagi konten video dugaan kecurangan juga konten bantahannya. Agar umat Islam tidak larut dalam kedengkian, mari sejenak cooling down. Ada baiknya menahan diri tidak menyebarkan video-video yang belum tentu kebenarannya.
Beredarnya video yang menuduh kecurangan penyelenggaraan pemilu perlu diverifikasi. Misalnya beredar dugaan penggelembungan suara paslon 01 di Bogor, Cibinong, Pakansari, TPS 068.
Dalam narasi pembuat video dan gambar yang ditampilkan berasal dari situs resmi KPU. Dalam gambar tersebut paslon 01 mendapat 842 suara paslon 02 3 suara, paslon 03 19 suara. Karena penasaran saya buka situs dan alhamdulillah antara C hasil yang diunggah dengan perolehan suara sama.
Dari kenyataan tersebut nasehat saya berhati-hatilah membuat konten di medsos. Jangan sampai kita menjadi orang yang bangkrut (Al Muflis).
Al Muflis itu orang yang datang kepada Allah dengan berlimpah pahala, namun dimasukkan neraka. Mereka dimasukkan neraka kedzolimannya kepada orang lain dituntut hingga pahalanya habis dan dosa orang yang dizolimi dibebankan kepadanya.
Menyikapi hasil pemilu ini tetaplah tenang. Bersihkan hati dari kebencian kepada siapapun. Bukankah kita sering meminta agar dilindungi dari para pendengki, namun mengapa kita menjadi pendengki?
Tetap jaga persaudaraan, siapapun yang kelak ditetapkan KPU merekalah pimpinan kita. Jika ingin berjuang menegakkan keadilan dan kebenaran bantu penyelenggara dengan memantau dan mengkoreksi unggahan hasil pemilu di website resmi. Hindari membuat konten dan menyebarkan konten kebencian.
Oleh: Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya
Muhammad Jemadi MA
Keren