Surabaya, kartanusa.id – Fullball beberapa waktu lalu tepatnya, Kamis (15/2/2024) mulai dikenalkan melalui sosialisasi olahraga fullball dari tim fullball kota Surabaya, dikuti oleh siswa putra dan putri Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (MBA Spartans SMAMX) di lapangan olahraga SMAMX Putra 2.
Menurut coach Axel Thomas selaku koordinator kelas olahraga SMAMX, permainan fullball merupakan olahraga baru dan asli Indonesia, para pemainnya menggunakan kaki untuk mengontrol bola seperti dalam sepak bola tradisional, tetapi juga bisa memegang bola dan bergerak seperti dalam permainan bola basket.
“Artinya, fullball bisa menggunakan tangan dan kaki, tapi tetap dengan ketentuan tertentu,” terangnya, Sabtu (17/2/2024).
Lanjut Axel Thomas, fullball yang disosialisasikan beberapa hari yang lalu, ternyata menarik perhatian siswa sekolah keberbakatan MBA Spartans SMAMX, bahkan setelah acara sosialisasi, banyak yang berminat mempelajari olahraga baru tersebut.
“Mungkin olahraga fullball termasuk kekinian, menciptakan konsep inovatif dengan gaya permainan yang unik dan menarik,” ujar coach Axel Thomas.
Tidak hanya itu, sambung Axel Thomas, fullball dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing tim terdiri dari lima pemain.
“Kelima pemain masing-masing bertindak sebagai hustler yang bertugas menjaga gawang atau target, midlane (berada di depan hustler) bertugas membantu hustler bertahan, sidelane (berada di posisi sayap) bertugas sebagai penghubung antara serangan dan pertahanan tim, pemain depan yang bertugas mencetak poin,” imbuh coach Axel Thomas.
Sementara itu, ustadzah Nurul Fitri selaku Waka kesiswaan MBA Spartans SMAMX Putri menyampaikan apresiasi atas kinerja koordinator kelas olahraga SMAMX, yang secara terencana memfasilitasi minat dan bakat siswa melalui olahraga, salah satunya fullball.
“Olahraga yang satu ini asli Indonesia dan sangat memberikan manfaat yang baik bagi siswa-siswinya seperti, menyehatkan tubuh, menambah kemampuan untuk bekerja sama dan juga menghilangkan stres setelah belajar di kelas,” tandas ustadzah Nurul Fitri. (sudar/yud)