Monday, December 2, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Embun Pagi Cermin Diri Harian

Embun Pagi Cermin Diri Harian

oleh Ferry Is Mirza (fim) Wartawan Utama PWI Dewan Pers, refrensi tafsir Alquran dan alhadits, Selasa 10 Sya’ban 1445 H, 20 Februari 2024

Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu

Sedekah Jadi Sia-sia dan Siap Hijrah Diuji Allah

EPCDH kemarin penulis bertutur tentang manfaat Sedekah. Hari ini menambahkan tentang : jangan sampai Sedekah Jadi Sia-sia dan Siap Hijrah Diuji Allah. InsyaAllah bermanfaat.

Sejatinya pemberian sedekah berarti menitipkan harta untuk dibawa ke akhirat sebagai ganjaran pahala.

Namun anehnya, sebagian manusia sudah ‘susah-susah’ bersedekah, tapi ia batalkan sendiri pahalanya dengan mengungkit pemberian.

Allah ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).”
(QS. Al-Baqarah: 264)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

Tidak ada yang tersisa dari ganjaran pahala yang terhapus karena kesalahan berupa menyebut- nyebut pemberian dan menyakiti hati penerima sedekah (Tafsir al-Quran al-Azhim)

Dan kebanyakan mengungkit pemberian dilakukan dengan ucapan.

Begitulah petaka lisan.
Tangan yang berbuat kebajikan, mulut yang membatalkan.

Siap Hijrah dan Diuji Allah Ta’ala

Hijrah disini artinya meninggalkan kehidupan yang jauh dari agama menuju kehidupan baru yang berusaha serius menerapkan ajaran agama.

Mungkin banyak dengar cerita saudara saudara kita yang hijrah, meninggalkan riba, meninggalkan musik, meninggalkan pekerjaan haram, meninggalkan bid’ah, meninggalkan maksiat. Kemudian mereka diberi kemudahan-kemudahan setelah hijrah, rezeki lancar, hidup juga makmur.

Namun itu hanya sebagian dari kisah- kisah hijrah. Disamping kisah- kisah gemerlap itu, ada kisah-kisah lain. Ada yang setelah hijrah kemudian berkelakar : “mengapa hidup saya lebih susah ketika sudah hijrah ?“.

Ada yang diuji dengan seretnya rezeki. Ada yang harus mengalami konflik rumah-tangga. Ada yang diuji dengan gangguan dari keluarganya atau teman-temannya.

Memang begitulah sunnatullah, yang siap hijrah akan diuji !

Allah Ta’ala berfirman:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, mereka tidak diuji lagi?”
(QS. Al Ankabut : 2)

Yang setelah hijrah diberi nikmat dan mudahnya rezeki itu pun ujian, apakah ia bisa tetap istiqomah dengan nikmat tersebut, ataukah menjadikannya luntur dan kufur ?

Yang jelas, setelah hijrah, siap diuji oleh Allah. Harus siap, harus berani, demi menggapai ridhaNya dan jannahNya.

Jannah itu butuh diperjuangkan. Harus bersabar. Tujuan akhir kita adalah akhirat, dunia itu sebentar, akhirat itu abadi. Dunia itu hina, kemenangan di akhirat itu kemuliaan !

InsyaAllah, Allah memberi taufiq hidayahNYA. Aamiin.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles