#No Ferry No Happy Bismillahirrahmanirrahim
Embun Pagi Cermin Diri Harian – EPCDH
oleh Ferry Is Mirza (fim) Wartawan Utama PWI Dewan Pers, refrensi tafsir Alquran dan alhadits, Kamis 12 Sya’ban 1445 H, 22 Februari 2024.
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
*Negeri Akhirat Kehidupan Hakiki*
Demi Allah, Rabb kita sangat mulia. “Siapa yang mendatangiNya dengan berjalan, maka Dia akan mendatanginya dengan berlari kecil.” Demikianlah, Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam yang jujur dan ucapannya yang dipercaya, bersabda.
Rabb kita Mahamulia. Rabb kita Maha Menerima syukur hambaNya. Siapa yang jujur kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, Allah akan buat ia melek dan tahu hal- hal yang banyak orang tidak ketahui. Dengan itu, ia menapaki kehidupan ini dengan petunjuk, cahaya, dan hidayah sampai hembusan nafas terakhir yang Allah takdirkan baginya keluar. Kemudian setelah itu, ia berpindah menuju kehidupan sejati
“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya.”
(QS. Al-‘Ankabut: 64)
Adapun hidup yang kita jalani sekarang, hanya perantara, bukan tempat menetap bagi kita. Hidup ini hanya perantara tempat kita menghabiskan waktu yang dikehendaki Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Pasti akan kita tinggalkan, bisa malam ini, besok, atau lusa, wallahu a’lam. Tetapi, pertemuan dengan Allah adalah dekat. Demi Rabb langit, pertemuan dengan Allah pasti akan datang waktunya.
Bersihkan hati sebelum bertemu Allah
Oleh karena itu, saudaraku sekalian, orang yang bahagia adalah orang yang melek terhadap realita ini, lalu melakukan amal saleh dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh. Tidak tertipu dengan berbagai distraksi dan kesibukan yang membuatnya lalai dari taat kepada Allah. Ia tapaki kehidupan ini dengan hati yang bersih. Dengan sebab itu, ia termasuk orang-orang yang selamat di sisi Allah ‘Azza Wa Jalla.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“(Yaitu,) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
(QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
Demikianlah, orang yang selamat di sisi Allah ‘Azza Wa Jalla, ia menapaki kehidupan ini dengan hati yang bersih. Apa makna hati yang bersih ? Ia adalah hati yang berserah diri dan pasrah kepada Allah, serta bersih dari segala hal yang menghalangi hubungannya dengan Allah. Inilah hati yang bersih.
Lain halnya dengan hati yang mati atau hati yang sakit. Ia adalah hati yang sangat jauh dari kata selamat. Oleh karena itu, tidak ada keselamatan baginya sampai hatinya Allah Ta’ala penuhi dengan kasih sayangNya. Lalu, Allah jadikan ia dapat melihat realita atau Allah anugerahkan ia dapat bertobat kepadaNya.
Adapun orang yang berpaling, enggan menaati Allah ‘Azza Wa Jalla sama sekali dan tidak beribadah kepada Allah di dalam kehidupan ini. Maka, akibatnya adalah ia berpisah dari dunia ini dalam keadaan tidak diberi petunjuk dan sepenuhnya tersesat. Demi Allah, yang seperti ini tidak ada harapan kasih sayang Allah kepadanya.
Namun, bagi orang yang tidak sempurna dalam menaati Allah, akan tetapi ia masih menjalankan pokok- pokok ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, merealisasikan rukun iman, maka ia berada diantara ampunan dan keadilan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ngerinya godaan dunia saat ini
Intinya, bahwa zaman ini adalah zaman yang banyak sekali muncul berbagai cobaan dan godaan. Dan bisa kita saksikan kebenaran sabda Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam yang diriwayatkan Imam Muslim rahimahullah dalam Shahihnya,
“Bersegeralah untuk beramal (saleh) sebelum datang berbagai godaan dan ujian seperti potongan-potongan malam yang gelap. Di mana pada pagi hari seseorang beriman, namun di sore hari ia menjadi kafir. Dan pada sore hari ia beriman, namun di pagi hari ia kafir.”
(HR. Muslim 118)
Berapa jam antara pagi dan sore ? Dua belas ? Tujuh jam ? Delapan jam ? Sepuluh jam ? Cukup untuk seseorang murtad berbalik ke arah belakang, wal’iyadzu billah. Beberapa jam cukup untuk membuat seseorang murtad dari agama Islam. Semoga Allah memberikan kita perlindungan dari perubahan dari keimanan menjadi kekufuran. Benar- benar suatu musibah yang amat besar.
Hal demikian hanya dipahami oleh orang yang ahli dalam mengetahui kondisi manusia. Sekumpulan halaman dan baris tulisan yang dibaca di media sosial atau beberapa video bisa jadi cukup untuk mengubah seseorang menjadi murtad.
Semoga Allah memberikan kita keselamatan dan kesehatan secara lahir dan batin.
Ini benar-benar terjadi, seseorang semestinya takut terhadap hal semacam ini. Sebab keburukan apabila sudah merajalela, semakin patut untuk ditakuti.
“Seorang imam (yang dapat dijadikan teladan) lagi patuh kepada Allah…”
(QS. An-Nahl: 120)
Serta, kita diperintahkan untuk mengikuti ajaran beliau
“Katakanlah, ‘Benarlah (segala yang difirmankan) Allah.’ Maka, ikutilah agama Ibrahim yang lurus…”
(QS. Ali ‘Imran: 95)
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ‘Ikutilah agama Ibrahim yang lurus…’”
(QS. An-Nahl: 123)
Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam tidak pernah sama sekali memerintahkan untuk mengikuti ajaran salah seorang rasul, kecuali Ibrahim ‘alahis salam, imamnya ahli tauhid dan bapaknya para nabi ‘alahimush shalatu wassalam, manusia terbaik setelah Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam. Meski demikian, bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan kondisi beliau? Allah menjelaskan bahwasanya beliau berdoa kepada Allah ‘Azza Wa Jalla dengan sebuah doa yang luar biasa. Beliau berdoa,
“… dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.”
(QS. Ibrahim: 35)
Inna lillahi wainna ilahi raji’un. Beliau khawatir terhadap diri sendiri dan anak- anaknya, sehingga berdoa kepada Allah ‘Azza Wa Jalla dengan doa yang tulus ini agar ia dan anak-anaknya dijauhkan dari beribadah kepada berhala. Apa sebabnya? Lihat alasannya,
“Ya Rabbku, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia.”
(QS. Ibrahim: 36)
Sekarang, godaan dan cobaan itulah yang mendatangi tempatmu. Tidak perlu pergi mencarinya. Ia akan datang ke tempatnya saat ia sedang berselimut di kamarnya lalu godaan mendatanginya. Godaan itu menjadikan kemaksiatan kepada Allah ‘Azza Wajalla terlihat indah, bahkan bisa jadi menjadikan kekufuran kepada Allah Ta’ala terlihat indah.
fimdalimunthe55@gmail.com