Pokjawas Kemenag Apresiasi Model Ujian Praktik ISMUBA Festival di MBA Spartans SMAMX
Surabaya, kartanusa.id – Evaluasi hasil belajar atau ujian praktik siswa MBA Spartans kelas XII rumpun ISMUBA dilaksanakan dengan model evaluasi autentik berbasis festival.
Dalam proses penilaian, siswa dituntut aktif mengumpulkan bahan. Tugas-tugas yang dipergunakan untuk penilaian autentik akan lebih menarik jika disesuaikan passion siswanya.
Ujian praktik kali ini mengenalkan pembelajaran berpusat pada siswa. Guru mengembangkan pada proses penilaian ujian praktik, dengan melibatkan orang lain untuk menilai, salah satunya pokjawas kemenag.
Tidak hanya itu, pada ujian praktik ISMUBA MBA Spartans SMAMX kali ini yang kemas dalam bentuk penugasan siswa juga diberi kesempatan menilai teman-temannya.
Dalam rilisnya, Kamis (22/2/24), Waka ISMUBA sekolah keberbakatan MBA Spartans SMAMX Ustadz Fahmi Azis menjelaskan, dalam penilaian yang dilakukan pokjawas Kemenag Surabaya berjalan dengan baik dan lancar, bahkan Ustadz Farhan sangat senang dan mengapresiasi pelaksanaan ujian praktik ISMUBA yang dilakukan oleh sekolah keberbakatan MBA Spartans dalam bentuk festival.
“Beliau berpesan kepada peserta ujian praktik agar mengikuti ujian ini tanpa terbebani dengan pikiran apakah baik atau tidak atau mendapat pujian,” ujarnya.
Jadikanlah ujian kali ini sebagai sarana untuk menguji sampai dimana kemampuan intelektual, logika berpikir, pengetahuan, wawasan, kepribadian dan kecakapan dalam kehidupan sehari-hari.
“Oleh karena itu, ikutilah ujian ini dengan sungguh-sungguh dan yakin akan mampu membekali para siswa sukses dunia dan akhirat,” imbuh ustad Fahmi.
Sementra itu, ustadz Rizal MPd selaku koordinator ujian praktik ISMUBA sekolah keberbakatan MBA Spartans SMAMX menyatakan, ujian praktik bagi siswa kelas XII yang dilaksanakan pada Rabu, (21/02/2024) di gedung SMAMX Putri 1 berjalan dengan tertib dan lancar. Ujian praktik antara sekolah keberbakatan MBA Spartans SMAMX dengan pokjawas kemenag Kota Surabaya.
Peserta asesmen berjumlah 256Â terdiri terdiri dari peserta putra dan putri dan masing-masing siswa mendapatkan penugasan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
“Bahkan, setiap peserta adanya tanggung jawab dalam menilai diri dan teman-teman. Kesanggupan menilai diri ini merupakan proses meningkatkan peran pribadi yang mandiri,” tandas ustadz Rizal M.Pd yang juga guru Al -Islam dan Kemuhammadiyahan. (Sudar/yud)
