Saturday, December 14, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Kewajiban Seluruh Umat Islam

Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Kewajiban Seluruh Umat Islam

#No Ferry No Happy
Bismillahirrahmanirrahim

Embun Pagi Cermin Diri Harian – EPCDH.

oleh Ferry Is Mirza (fim) DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers, refrensi tafsir Alquran dan alhadits, Sabtu 21 Sya’ban 1445 H, 02 Maret 2024.

Assalamualaikum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu

Jangan Abaikan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Meninggalkan amar makruf nahi munkar merupakan maksiat yang besar, berakibat pada adanya ancaman dari Allah berupa adzab atas umat ini.
Hal ini merupakan penekanan betapa pentingnya aktifitas tersebut.

Dampak dari ditinggalkannya amar makruf nahi munkar adalah sebagai berikut :

1. Tidak dikabulkan do’a (permintaan) seorang hamba.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam.

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dariNya kemudian kalian berdoa kepadaNya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza Wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian.”
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’).

Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar itu permintaannya tidak dikabulkan oleh Allah Azza Wa Jalla.

2. Mendapatkan laknat dari Allah Azza wa Jalla.

Hal tersebut telah terjadi pada umat sebelum umat ini, yaitu Bani Isra’il.

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah Azza wa Jalla :
“Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat dengan lisan Dâwud dan Isa putera Maryam, hal itu disebabkan karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain senantiasa tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat, sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.”
(QS.al-Mâidah : 78-79).

Dalam ayat pertama Allah Azza wa Jalla menyebutkan jauhnya orang-orang kafir bani Israil dari rahmat Allah Azza wa Jalla, hal itu sebagai bentuk hukuman bagi mereka dikarenakan kedurhakaan dan pelanggaran mereka atas batasan-batasan Allah Azza wa Jalla dan hak-hak orang lain. Karena sesungguhnya setiap amal perbuatan pastilah akan ada ganjarannya.

Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah Azza wa Jalla mengabarkan kepada hamba-hamba Nya yang beriman perihal kemaksiatan yang menyebabkan mereka (orang-orang kafir itu) tertimpa dengan hukuman tersebut, yaitu mereka melakukan kemunkaran dan tiadalah seorang pun dari mereka yang mencegah saudaranya dari kemaksiatan yang dilakukan. Maka para pelaku kemunkaran dan orang yang membiarkannya mendapatkan hukuman yang sama.

Imam Abu Ja’far ath-Thabari rahimahullah dalam tafsirnya berkata :
“Dahulu orang-orang yahudi dilaknat Allah Azza wa Jalla karena mereka tidak berhenti dari kemunkaran yang mereka perbuat dan sebagian mereka juga tidak melarang sebagian lainnya (dari kemunkaran tersebut)”.
(Tafsir ath-Thabari 10/ 496)

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata :
“Ayat di atas (juga) menunjukkan larangan duduk dengan orang-orang yang berbuat kemunkaran dan mengandung perintah untuk meninggalkan dan menjauhi mereka”.
(Tafsir al-Qurthubi 6/ 254)

Sehingga jelaslah dari kedua ayat di atas bahwa meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan hal yang akan mengundang kemurkaan dan kemarahan Allah Azza wa Jalla.

Begitu mengerikan dampak alias akibat dari tidak dilaksanakannya kewajiban amar makruf nahi munkar, sepertinya kondisi saat ini semua itu sudah terjadi. Luar biasa kerusakan manusia saat ini dan sudah sering kita berdoa kepada Allah untuk keselamatan dan kemenangan umat ini namun Allah belum mengabulkan, bahkan yang lebih parah lagi saat ini yang terjadi adalah amar Munkar nahi Ma’ruf. Sebagian oknum ulama malah mendukung sistem kufur demi dunia, mereka dengan beribu dalih mendukung sistem kufur dan para penguasa zholim dengan memperkosa penafsiran ayat dan hadits serta maqolah para ulama terdahulu. Mereka menolak Khilafah dengan berbagai dalih sekaligus mendukung sistem nation state yang sekuler dan kufur.

Hasilnya ?
Kerusakan umat terjadi diseluruh aspek kehidupan secara sistemik dan aqidah umat dirusak, demikian pula pemikiran dan perasaan umat jadi hancur lebur hingga rusak dan mengikuti para ulama dan penguasa. Akhirnya sistem jahiliyah ini melahirkan masyarakat yang rusak parah dan terkungkung dalam semua jenis kemaksiatan.

Sementara majelis majelis zikir dan sholawat digelar begitu meriah, doa doa dilantunkan dengan berurai air mata untuk harapan keselamatan negeri ini, namun Allah tidak mengabulkan.

Na’udzubillah min dzalik.

InsyaAllah umat ini akan sadar bahwa hanya dengan taat sepenuhnya kepada Allah maka mereka akan dimenangkan oleh Allah.

fimdalimunthe55@gmail.com

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles