Baitul Arqom PCM Wonokromo, Teguhkan Kepemimpinan Profetik Rasulullah SAW
Mojokerto, kartanusa.id – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo Surabaya melaksanakan Baitul Arqom di Hotel Newstart Trawas Kabupaten Mojokerto.
Mengambil tema “Implementasi Kepemimpinan Profetik; dengan harapan mampu meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW. Baitul Arqom diikuti oleh guru, karyawan Amal Usaha Muhammadiyah Wonokromo; Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SDM 6, Sekolah Inovatif SDM 7, Sekolah Karakter SDM 24, Sekolah Berbasis Pesantren SMPM 4, SMAM 3. Guru, karyawan Amal Usaha ‘Aisyiyah Wonokromo juga mengikuti; TK ABA 2, TK ABA 9, dan TK ABA 16, Pimpinan Ortom, Majelis, Takmir Masjid, dan PRM se-Wonokromo; Jagir, Jagir Mulyo, Darmo dan Wonokromo.
Hadir sebagai pemateri Wakil Ketua PWM Jawa Timur Ustadz Muhammad Khairul Abduh, S.Ag., M.Si, Sekretaris PWM Jawa Timur Ustadz Prof. Dr. Biyanto, M.Si, Wakil Sekretaris PWA Jawa Timur Ustadzah Asmawati Rosyidah, S.H., M.Pd, Sekretaris PDM Kabupaten Lamongan Ustadz Dr. Piet Hizbullah Khaidir, S.Ag., M.Ag, Bendahara PDM Kota Surabaya Ustadz Musa Abdullah.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo Bapak Ir. Lukman menyampaikan “Kita patut bersyukur kepada Allah SWT, acara Baitul Arqom PCM Wonokromo Tahun 2024 bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Dengan mengambil tema “Implementasi Kepemimpinan Profetik; ukuran utamanya adalah kita harus meneladani kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW”. Keteladanan itu minimal untuk diri kita sendiri, bagaimana kepemimpinan kita yang Al-Amin”. Tuturnya.
Masih Bapak Lukman “Perubahan dunia saat ini sangat cepat, termasuk issue yang menyebar luas terkait BOS dan Bopda yang kemungkinan ditunjau kembali oleh pemerintah. Oleh karena itu, untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat, maka kami berpesan kepada semua yang hadir, khususnya bagi guru dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah Wonokromo, tentang beberapa hal berikut ;
Pertama, Kesadaran Diri Pribadi; Hal ini terkait kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Memahami kekurangan dan dapat segera berbenah diri untuk memberi kontribusi lebih kepada Amal Usaha Muhammadiyah.
Kedua, Motivasi dan Jiwa Kompetisi yang Tinggi; Hal ini sehubungan dengan kemampuan dan cara yang tepat menyelesaikan masalah secara tuntas.
Ketiga, Memiliki Rasa Empati; Kemauan menolong dan membantu rekannya dalam menyelesaikan segala persoalan, baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun lainnya.
Terakhir, khusus bagi majelis, ranting, ortom dan takmir masjid untuk segera eksekusi program kerjanya masing-masing sehingga memberikan kemanfaatan bagi ummat.
“Akhirnya dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, acara kami buka secara resmi, semoga kegiatan Baitul Arqam kali ini membawa spirit baru bagi kita semua, khususnya untuk guru dan karyawan dalam berjuang di Amal Usaha Muhammadiyah”. Tegasnya. (Salman Al Farisi)