Nasehat Pak-Je: Belajar Sepanjang Hayat
Oleh Muhamad Jemadi, MA. (Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya)
Surabaya, kartanusa.id – Belajar itu tidak mengenal batas waktu dan usia. Menuntut ilmu dalam Islam merupakan sebuah kewajiban yang patut dilakukan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan sejak lahir. Kewajiban dan pentingnya menuntut ilmu dijelaskan dalam sejumlah hadits.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, ilmu adalah pengetahuan tentang bidang yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan suatu gejala di bidang pengetahuan.
Ilmu yang dimaksud dalam Islam tidak terbatas pada ilmu agama saja, bisa juga pengetahuan umum seperti sains, budaya, dan teknologi. Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah ayat 11 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “berpasang-pasangan dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Kewajiban, manfaat, dan hikmah menuntut ilmu bagi umat Islam banyak dijelaskan dalam hadits. Berikut ini hadits tentang menuntut ilmu yang perlu diketahui;
1. Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim, sebagaimana hadits berikut ini :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya :”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda:
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
Artinya :”Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu”. (HR Tabrani).
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya :”Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali”.
2. Jalan Menuju Surga Dimudahkan
Sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya :”Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR. Muslim).
3. Ilmu yang Bermanfaat
Keutamaan ilmu yang bermanfaat, baik saat masih di dunia atau setelah wafat.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya :”Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang berdoa untuknya”.(HR. Muslim).
4. Warisan Para Nabi adalah Ilmu
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh hadits :
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Artinya :”Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup”.(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
5. Orang Berilmu Tidak Terlaknat
Orang yang berilmu tidak terlaknat sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ
Artinya :”Ketahuilah bahwa sesungguhnya dunia itu terlaknat dan terlaknat pula isinya kecuali berdzikir kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya, orang berilmu, dan orang yang belajar”.(Hasan: HR. At-Tirmidzi no. 2322).
Nasehat ini ditujukan kepada penulis sendiri yang harus terus belajar. Ketika menyusun proposal penelitian merasa kurang apalagi setelah diuji. Sebagai muslim yang baik jangan berhenti belajar. Perbanyak sahabat yang menginspirasi agar kita rajin belajar.
Sebagai guru tidak boleh berhenti mengikuti dinamika kehidupan. Problematika pendidikan selalu bermunculan, seorang guru diharapkan sebagai problem solver. Menyadari hal tersebut penulis mohon doa agar istiqomah belajar menyelesaikan jenjang pendidikan terakhir. (Salman)