Pesan Wakil Ketua PDM Jemadi Dalam Pelantikan PDNA Kota Surabaya
Surabaya, kartanusa.id – Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kota Surabaya dilantik oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur di aula Pusat Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya jalan Wuni No 9 Surabaya.
Mengusung tema “Kiprah Perempuan Muda Menguatkan Generasi Bangsa, Memajukan Surabaya”. Pelantikan tersebut turut dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Ustadz Muhammad Jemadi MA dan anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah, Sabtu (9/3/24).
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Ustadz Muhammad Jemadi MA menyampaikan “Pesan saya kepada Nasyiah agar segera mengidentifikasi kebutuhan perempuan muda kota Surabaya”.
“PD Nasyiah harus bisa memberi jawaban atas problem yang mereka hadapi. Dengan demikian Nasyiah akan diminati tanpa PD Nasyiah promosi. Organisasi sosial akan tetap eksis, apabila dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat,” tuturnya.
“Nasyiah akan tetap eksis apabila dapat memberi solusi atas masalah yang dihadapi perempuan muda Muhammadiyah,” imbuhnya.
Masih Ustadz Jemadi, Adapun untuk menyiapkan kiprah perempuan muda Kota Surabaya perlu diperhatikan tiga hal; Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Budaya, yaitu :
Pertama, Peran Nasyiah dalam Pendidikan sangat penting dalam memajukan sistem pendidikan. Mereka bisa menjadi guru, mentor, peneliti, atau inovator dalam bidang pendidikan, memberikan perspektif yang beragam dan kontribusi yang berharga untuk kemajuan pendidikan global.
Kedua, Peran Nasyiah dalam bidang ekonomi sangat signifikan. Mereka bisa menjadi pengusaha, pemimpin perusahaan, profesional di berbagai industri, atau bahkan pelaku ekonomi kreatif.
Dengan kesempatan yang sama, perempuan muda dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan. Keberagaman dan inklusi perempuan muda dalam dunia ekonomi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih dinamis dan adil secara ekonomi.
Ketiga, Peran Nasyiah dalam bidang sosial budaya sangat penting untuk memajukan nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan gender, dan keberagaman budaya. Mereka dapat menjadi agen perubahan dalam memerangi diskriminasi, mempromosikan inklusi sosial, dan memperjuangkan hak asasi manusia.
Selain itu, perempuan muda juga berperan dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya serta tradisi yang beragam di masyarakat. Dengan kreativitas, kepemimpinan, dan kepedulian mereka, perempuan muda dapat membentuk masyarakat yang lebih inklusif, beradab, dan berkelanjutan.
“Semua hal tersebut tetap harus mengacu pada identitas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, Gerakan Dakwah dan Gerakan Tajdid. Khususnya pada bidang sosial budaya tetap menjaga aqidah tauhid dan syariat Islam,” tandasnya. (Jihan/Salman/yud)