Friday, September 13, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Hitungan Bulan Hijriah Lain Tetap Sama, tapi Ramadhan Kerap Beda bikin Heboh

No Ferry No Happy
Bismillahirrahmanirrahim

Embun Pagi Cermin Diri Harian- EPCDH
oleh Ferry Is Mirza (fim), referensi DR Encep Saepudin, Senin 01 Ramadhan 1445 H/11 Maret 2024

Hitungan Bulan Hijriah Lain Tetap Sama, tapi Ramadhan Kerap Beda bikin Heboh

BUMI INI BERBENTUK BULAT BOLA. Ini kata DR Encep Saepudin Dosen FK Islam Unmuh Porwokerto. Menurutnya, panjang kelilingnya 24.898 mil atau 40.070 kilometer. Bumi mengelilingi matahari selama 365 hari. Kecepatannya sekitar 67.000 mph atau sekitar 107,8 kilometer per jam.

Bumi berputar dalam porosnya selama setiap 23 jam, 56 menit, dan 4 detik. Kecepatan putarannya sekitar 1.670 kilometer per jam. Ajaibnya tidak bikin pusing, ya !

Perputaran pada porosnya ini menyebabkan siang dan malam. Belahan bumi terpapar sinar matahari sehingga terang disebut siang. Belahan lainnya gelap sehingga bisa melihat bulan disebut malam.

Bulan pernah dijadikan ikon kecantikan perempuan. Biasanya terlontar dari pria lagi kasmaran.
Setelah ilmu pengetahuan menggambarkan asli wajah bulan, wanita sudah gak mau lagi disamakan bulan. Karena bulan Bopeng !

Bulan adalah satelit bumi. Bulan mengelilingi bumi lamanya 27,55455 hari atau 27 hari 13 jam 18 menit 33 detik.

Hilal

Revolusi bulan menciptakan empat fase bulan. Fase utamanya adalah fase bulan baru, fase setengah purnama awal (perempat pertama), fase purnama, dan fase setengah purnama akhir (perempat akhir).

Pertama kali bulan sabit muda bisa dilihat disebut hilal. Kejadiannya setelah fase bulan baru. Dalam kalender Hijriah, hilal menjadi tanda akhir sekaligus awal bulan baru.

Nama bulan di kalender Hijriah adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Dzulhijah.

Pergantian bulan dari Syaban menuju Ramadhan dan bulan Ramadhan menuju Syawal selalu heboh. Sedangkan pergantian antarbulan lainnya anteng-anteng saja.

Melihat pergantian bulan ini melahirkan dua kelompok, yaitu rukyat dan hisab. Metode rukyat menentukan awal bulan baru harus melihat hilal secara pasti. Metode hisab menentukan awal bulan baru dengan cara perhitungan matematis dan astronomis.

Bulan adalah satelit alam. Terdapat pula satelit buatan manusia. Diluncurkan dengan roket. United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) melaporkan terdapat 11.330 satelit buatan yang mengorbit bumi pada akhir Juni 2023. Jumlah satelit milik Indonesia sebanyak 17 unit.

Satelit buatan tidak perlu diintip. Sebaliknya, satelit alam harus selalu diintip. Caranya dengan melihat langsung (rukyat) atau cukup memakai ilmu berhitung (hitung).

Sampai kapan pun, kubu rukyat dan hisab tidak bakal bertemu. Maka, saling menghormati adalah solusinya. Atau, ada kesepakatan kedua kubu untuk memilih salah satunya.

Agar gema malam takbiran dan sholat Idul Fitri berbarengan serta menikmati sajian ketupat dan rendang bisa dimakan bersama.

Berbeda itu tak mengapa, tapi, lebih indah menjaga ukhuwah. Iya kan !

fimdalimunthe55@gmail.com

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles