Surabaya, kartanusa.id – Usia dini tidak menghalanginya menjadi imam salat tarawih dan mengisi kultum di Masjid Bahagia. Tetap dijalani dan dipersiapkan dengan matang.
Itulah yang dialami oleh Fayz Hanif, siswa kelas X-2 Putra SMA Muhammadiyah 10 Surabaya. Pada saat di sekolah dia sudah beberapa kali menjadi imam salat dhuhur dan memberi kultum kepada teman-temannya.
Fayz Hanif mengaku bahagia bisa menjadi imam salat di Masjid Bahagia. Dia mengatakan, persiapan adalah kuncinya tampil percaya diri di hadapan orang banyak.
“Mulai dari ayat yang dibaca berulang-ulang, tampil dihadapan cermin, hingga mengoreksi ke Ustad pembinanya,” terang Fayz usai menjadi imam tarawih di Masjid Bahagia. Rabu (13/3/24).
Fayz juga mengungkapkan merasa pengalamannya bertambah setelah menjadi bagian dari Masjid Bahagia.
“Ada suatu pencapaian yang sebelumnya belum pernah terpikirkan,” ungkap Fayz yang tergabung dalam potensi tahfidz dan komunitas Dai SMAMX.
Kecakapan Fayz Hanif menjadi imam di membuat gurunya di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya ikut bangga. Seperti yang diucapkan pembina tahfidz Ustad Azmi Izuddin.
“Keberanian yang dimiliki Fayz luar biasa, apalagi saat ditunjuk menjadi imam tarawih. Jawaban Fayz Hanif selalu siap,” terang Ustadz Azmi.
Hal ini senada yang diungkapkan oleh Waka Ismuba Ustad Fahmi Azis yang juga sebagai pembina komunitas Dai SMAMX.
Dia mengaku bangga kepada siswanya yang telah menjadi imam tarawih di masjid-masjid umum.
“Alhamdulillaah, kami bangga dengan siswa kami. Semoga kelak manjadi tauladan bagi keluarga dan teman-temannya,” tutup Ustad Fahmi dengan bangga. (Azmi/Sudar/yud)