oleh Drs Najib Sulhan MA. (Ketua PCM Mulyorejo Surabaya)
Ketika Malaikat Jibril menyampaikan informasi pada Nabi Muhammad SAW, bahwa “Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua orang tua atau salah satu orang tuanya masih hidup. Namun keberadaannya tidak membuatnya masuk surga.”
Suatu ketika, ada seorang sahabat, bertanya pada Rasulullah Muhammad SAW. “Kepada siapa saya harus berbakti ya rasulullah?” Nabi Muhammad saw menjawab, “Pada ibumu.” Sahabat bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah Muhammad SAW menjawab, “Pada Ibumu.” Belum puas, sahabat bertanya lagi, “Lalu pada siapa lagi?” Jawaban yang ketiga tetap sama, “Pada Ibumu.” barulah pada pertanyaan yang keempat, Rasulullah Muhammad saw menjawab, pada “ayahmu”.
Seorang ibu, mengandung, melahirkan, dan menyusui sang buah hati. Tentu pengorbanan dengan mempertaruhkan nyawa. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah. Namun demikian, ayah membanting tulang dan memeras keringat untuk bisa mencukupi keluarga, tentu pengorbanan sang ayah pun sangat berat. Semua adalah untuk bisa mengantarkan putra putrinya sukses.
Tidak heran jika ada orang tua mampu mengasuh hingga mengantarkan kesuksesan anak-anaknya, meskipun anaknya cukup banyak. Namun tidak sedikit orang tua yang punya banyak anak, saat orang tuanya lanjut, anak-anaknya tak mampu merawat orang tuanya dengan baik. Jangankan membuatnya bahagia, menjadikan hidup layak terkadang juga belum bisa. Inilah yang dimaksud oleh Malaikat Jibril. “Hadirnya orang tua tidak menjadi kesempatan untuk berbakti, malah menjadikan jauh dari kebaikan.”
Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah untuk selalu menjaga hati orang tua, merawat, melayaninya dengan layanan terbaik. Membuatnya selalu tersenyum bahagia. Aamiin.