oleh Drs. Najib Sulhan, MA. (Ketua PCM Mulyorejo)
Banyak hal yang menjadi keinginan manusia selama hidup. Terkadang tidak bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan. Ketika manusia hanya berusaha memenuhi keinginan, maka sesungguhnya keinginan itu tiada berbatas. Sementara, kebutuhan memang ada batasnya.
Rasulullah Muhammad saw berpesan kepada Abu Dzar Al-Ghifari. “wakhoffifil himla fainnal ‘aqobatu kauudun” Artinya “Dan ringankan bebanmu karena bukit itu sulit dilalui.” Diksi yang sangat indah.
Hidup ini diibaratkan sebuah perjalanan mendaki. Saat beban bawaan terlalu berat, maka sulit mencapai finish lebih cepat. Sebagaimana seseorang yang bepergian naik pesawat, maka barang bawaan harus sesuai dengan ketentuan. Ada yang boleh dibawa dan ada yang dilarang untuk dibawa. Mungkin para penumpang membawa apa saja yang diinginkan. Namun ketika sampai di bagian pemeriksaan ticket penerbangan, bawaan akan diperiksa. Saat itulah, maka beban yang berlebihan akan ditinggal dan tidak boleh dibawa.
Sebagaimana kehidupan di dunia yang sebentar, banyak kemauan. Kita boleh saja memenuhi itu semua. Namun perlu diketahui bahwa apa yang diusahakan itu akan dimintai pertanggungjawaban. Dari mana harta yang didapatkan dan ke mana harta dibelanjakan. Kedua pertanyaan inilah yang bisa menjadi beban cukup berat.
Banyak cara untuk memenuhi kebutuhan. Jika caranya benar, maka mudah untuk lepas dari pemeriksaan. Namun apabila cara mendapatkan dari jalur yang salah, maka harus menghadapi balasan yang cukup berat. Demikian juga ketika lepas dari pemeriksaan pertama, maka pemeriksaan selanjutnya adalah untuk apa dan ke mana harta dibelanjakan? Ketika dibelanjakan sesuai kebutuhan, maka mudah lepas dari pemeriksaan. Namun apabila harta dibelanjakan untuk mengumbar nafsu keinginan maka akan menghadapi konsekwensinya.
Bulan Ramadhan menjadi momen penting untuk mengurangi beban. Beban kekayaan akan menjadi ringan jika dikeluarkan melalui zakat, infak, maupun shodaqoh (ZIS). Harta yang dikeluarkan ini, justru akan memperberat amalan kebaikan dan meringankan beban pertanggungjawaban di akhirat.