Oleh Najib Sulhan
(Ketua PCM Mulyorejo)
Allah menciptakan manusia sebagai produk sukses. Apapun yang dibutuhkan oleh manusia, sudah dilengkapi oleh Allah sejak lahir. Tinggal bagaimana manusia memaksimalkan potensi itu. Minimal ada tiga modalitas yang harus disyukuri dan terus dikembangkan dengan baik.
1. Manusia Memiliki Bentuk Terbaik
Manusia berbeda dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Manusia memiliki bentuk yang sempurna. Meskipun dalam satu keluarga, pasti tetap berbeda. Bahkan manusia dilengkapi dengan akal dan hati. Akal manusia menentukan logika berfikir (kecerdasan). Sementara hati untuk pengendali akal. Hati lebih merujuk pada value, nilai kebebaran dan akhlak.
“Sesungguhnya manusia itu telah Kami ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Tin: 4)
2. Setiap Anak Cerdas
Manusia sejak lahir dibekali dengan kecerdasan yang berbeda. Milyaran sel otak yang aktif maupun belum aktif sudah diberikan. Itulah, sehingga manusia disebut makhluk yang unik dengan kecerdasan masing masing. Tidak ada yang bodoh, mereka berbeda potensi kecerdasan yang dimiliki.
“Dan Allah mengeluarkan dari perut ibu tidak mengetahui apa-apa. Dan menjadikan Allah pendengaran, penglihatan, dan hati, supaya kalian bersyukur.” (Q.S. An-Nahl: 78).
3. Setiap Anak Fithrah
Manusia sejak lahir selalu membawa kecenderungan untuk meng-Ilahkan Allah. Anak tidak pernah membawa kesalahan atau dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang tua.
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Q.S. Al-A’rof: 172).
“Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan Fithrah (Suci), maka orang tuanyalah yang menjadikan Nasrani, Yahudi, dan Majusi.” (Hadits)
