Surabaya, kartanusa.id – Dalam bulan Ramadhan 1445 H/2024 M, untuk meningkatkan rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pimpinan Daerah 06 Tapak Suci Kota Surabaya menyelenggarakan Baitul Arqom pada Ahad (24/3) bertempat di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surabaya, UMSurabaya.
Baitul Arqom yang diselenggarakan oleh Pimda 06 Surabaya serasa tingkat Nasional. Salah satu pembicaranya Kapuskes TNI Mayjen (TNI) Dr. dr. Yenny Purnama, M.Kes., M.H., P.Ma. “Indonesia akan mengalami kebangkitan di tahun 2030 dengan adanya bonus demografi,” jelas beliau. Indonesia harus siap dalam mempersiapkan masa tersebut dengan generasi muda yang akan mengisinya.
Disisi lain, perkembangan teknologi dalam menentukan antara hilal dan rukyah. “Perlu diketahui lebih dahulu apa makna hilal. Kalau saat melihat hilal dengan cuaca mendung, tentu kita tidak bisa melihatnya. Namun ada daerah lain yang tidak mendung dan dapat melihat hilal,” terang Prof. Sasmito Djati, Ketum Pimwil II Jawa Timur.
Lalu beliau pun memberikan contoh terhadap penggunaan jam tangan, apakah waktunya sama semua? Hadirin menjawab dengan serentak, sama.
Termasuk dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, “Muhammadiyah sudah merumuskan Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah sebagai konsensus bersama bangsa Indonesia,” tambah Prof, Sasmito.
“Indonesia ke depan perlu adanya perubahan dengan meneladani Panglima Jendral Soedirman,” pungkas Mayjen Yenny Purnama.
Jangan lelah untuk belajar. Suci dalam jiwa, tulus dalam beramal, dan berani dalam bertindak. (Anang Dony Irawan)
