Saturday, December 14, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Inspirasi Kehidupan : Mengenali Tingkah Laku Anak Dalam Proses Kehidupannya

Mengenali Tingkah Laku Anak

oleh Najib Sulhan
(Ketua PCM Mulyorejo)

Setiap anak yang terlahir ke dunia dalam keadaan suci. Namun seiring dengan perjalanan waktu, lingkungan telah menjadikan anak berubah tingkah laku. Sebagai rujukan yang bisa dibuktikan kebenarannya, Al-Qur’an memberikan gambaran tentang tingkah laku anak. Ada empat model tingkah laku anak menurut Al-Qur’an.

1. Anak Sebagai Penyejuk Mata-Hati (Qurrota A’yun)
Setiap orang tua berharap memiliki anak keturunan yang bisa menyejukkan mata-hati. Anak yang bisa menjadi investasi abadi bagi orang tua. Anak yang selalu berpegang teguh pada tali ajaran kebenaran, dienul Islam. Untuk itulah orang tua wajib berdoa kepada Allah swt dengan kesungguhan.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk mata-hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S. Al-Furqon: 74)

2. Anak Sebagai Hiasan
Anak sebagai hiasan, sebatas kebahagiaan urusan dunia. Orang tua bangga melihat anaknya sukses di dunia. Bisa saja pendidikan melangit, karir melejid, menjadi sosok yang terkenal, dll. Namun sebatas urusan dunia. Orang tua menjadikan anaknya hiasan untuk dipamerkan kesuksesannya. Namun urusan akhirat, tidak ditemui. Hanya kebanggaan semata.
“Harta dan anak-anakmu adalah perhiasan kehidupan dunia.” (Q.S. Al-Kahfi: 46)

3. Anak Sebagai Fitnah
Tidak sedikit anak yang tumbuh berkembang menjadi fitnah bagi orang tua. Mungkin saja di rumah baik-baik saja tidak ada masalah. Namun, di luar, ada pergaulan yang salah hingga sikapnya membuat orang tua terbawa-bawa. Ketika anak berulah, biasanya ada pertanyaan yang harus dijawab, “anaknya siapa dan sekolah di mana”. Pertanyaan itu seolah-olah mencerminkan kegagalan orang tua dan sekolah dalam mendidik anak.
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah (cobaan), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S At-Taghobun: 15)

4. Anak Sebagai Musuh
Tidak ada seorang pun yang menginginkan kegagalan atas putra-putrinya. Apalagi kegagalan dalam bentuk durhaka, yang berani memusuhi orang tuanya sendiri, yang telah mengandung, melahirkan, menyusuhi, dan mencarikan nafkah. Namun ternyata, tidak sedikit anak yang durhaka dan menjadi musuh bagi orang tua.
“Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah!” (Q.S. At-Taghobun: 14)

Inilah informasi tingkah laku anak yang terdapat di dalam Al-qur’an. Dari keempat pilihan itu, hanya satu pilihan, semoga anak-anak menjadi penyejuk mata-hati. Pola pengasuhan yang akan menjadi pembeda.

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles