Batu, kartanusa.id – SMP Negeri 03 Batu memang tak pernah berhenti untuk belajar dan menambah pengetahuan baru. Bukan hanya dilakukan oleh peserta didik tetapi juga berlaku untuk para pengajar.
Seperti hal nya beberapa waktu ini, dengan menggandeng Civitas Akademia Perguruan Tinggi, SMP Negeri 03 Batu mengadakan pelatihan penerapan pembelajaran model OIDDE (Orientasi, Identify, Discussion, Decision, Engage in Behavior).
Budi Prasetyo SPd selaku kepala SMP Negeri 03 mengatakan bahwa, “Motivasi terbesar saya adalah untuk membangun budaya belajar pada diri dan teman-teman guru”.
“Hanya guru yang mau terus belajarlah yang akan mampu meraih sukses dan mengantar sukses peserta didik meraih masa depannya,” tuturnya, Senin (25/3/24).
Dr Miftachul Huda MPd selaku tenaga pengajar Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus penemu model pembelajaran OIDDE menjelaskan bahwasanya OIDDE disosialisasikan mulai tahun 2016.
“Hingga saat ini sudah ada 13 sekolah yang menerapkan model pembelajaran yang memunculkan kompetensi karakter melalui mata pelajaran di kelas dan langsung dilakukan dengan tindakan nyata,” tambahnya.
Model pembelajaran OIDDE dipraktikkan secara perdana di SMP Negeri 03 Batu di kelas IX E pada hari Kamis, 21 Maret 2024 dengan guru model Murni Novida Wardany SPd pengampu mata pelajaran IPA. Materi Pewarisan Sifat yang kali ini diambil sebagai bahan observasi praktik model pembelajaran OIDDE.
Pelaksanaan praktik dilakukan dengan bantuan lima orang guru observer, yaitu Dra Tuty Budijanti pengampu mata pelajaran IPA Dra Maslahah pengampu mata pelajaran PKn, Rina Kristina SPd pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Setya Watiestari SPd pengampu mata pelajaran IPA, Refriza Masriya Putri SPd pengampu mata pelajaran Seni Budaya.
Model pembelajaran OIDDE tentu saja mengandung kesan tersendiri dan ada harapan yang ingin diwujudkan.
Budi Prasetya SPd mengatakan, “Semoga dengan memanfaatkan peluang melalui pelatihan penerapan pembelajaran model OIDDE ini dapat menambah khazanah wawasan dan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan berpihak pada peserta didik”.
“Sebuah pembelajaran yang mampu menumbuhsuburkan karakter dan akhlak mulia pada diri peserta didik,” katanya. (Murni Novida Wardany/Salman)
