Oleh Muhamad Jemadi, MA.
(Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Sekretaris MGMP dan KKG Pendidikan Agama Nasional, Anggota Dewan Pembina DPP AGPAII)
Motivasi Organisasi Edisi 16 Ramadhan 1445 H.
Manfaat Mencintai Rasulullah dan keluarganya
Diantara bukti keimanan kita adalah mencintai Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) dan keluarganya. Adapun manfaat mencintai Rasulullah dan keluarganya diantaranya:
1. Menjadikan Beliau Teladan Utama; Mencintai Rasulullah dan keluarganya membantu seseorang untuk mengikuti teladan mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal akhlak, ibadah, maupun perilaku sosial.
2. Meningkatkan Ketaqwaan; Cinta kepada Rasulullah dan keluarganya dapat meningkatkan ketaqwaan seseorang karena Rasulullah adalah contoh sempurna dalam menjalankan ajaran Islam, dan keluarganya adalah bagian penting dari warisan spiritual dan ilmu pengetahuan Islam.
3. Kepedulian Terhadap Sunnah; Mencintai Rasulullah dan keluarganya mendorong seseorang untuk mempelajari dan mengikuti sunnah-sunnahnya, yang dapat membawa keberkahan dan petunjuk dalam kehidupan.
4. Menguatkan Persaudaraan Muslim; Cinta kepada Rasulullah dan keluarganya dapat menjadi faktor penyatuan dalam komunitas Muslim, karena Rasulullah adalah pemimpin yang mencintai dan mempersatukan umatnya.
5. Mengingat Akan Akhirat; Mencintai Rasulullah dan keluarganya mengingatkan kita akan pentingnya persiapan untuk akhirat, karena mereka adalah teladan dalam kesabaran, ketabahan, dan keimanan di tengah cobaan dunia.
6. Menyucikan Jiwa; Cinta kepada Rasulullah dan keluarganya membantu seseorang untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif dan meraih kedamaian batin.
7. Memperoleh Pahala; Dalam Islam, mencintai Rasulullah dan keluarganya merupakan ibadah dan dapat mendatangkan pahala dari Allah SWT.
8. Koneksi Spiritual; Mencintai Rasulullah dan keluarganya memperkuat koneksi spiritual seseorang dengan agama dan membantu dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Mencintai Rasulullah dan keluarganya bukan hanya sekedar ucapan dan ungkapan perasaan, tetapi juga menerapkan isi hadis Rasulullah dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim”.