Oleh Najib Sulhan
(Ketua PCM Mulyorejo)
Materi kedua yang harus ditanamkan pada anak adalah berbakti pada kedua orang tua. Sebagaimana dalam surat Luqman ayat 14: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Sebuah perjuangan orang tua yang tak akan bisa terbalaskan oleh anak. Ketika orang tua mengandung, selama sembilan bulan itu, si bayi sepenuhnya tergantung dari seorang ibu. Kemanapun selalu bersamanya. Lelahpun ditanggungnya. Dijaga dengan sepenuh hati si bayi dalam kandungan. Demikian juga saat melahirkan, antara hidup dan mati dirasakannya. Ibu merelakan segalanya untuk anaknya tercinta. Menuntaskan menyusui si kecil hingga dua tahun.
Jika melihat pengorbanan Ibu seperti ini, maka tak layak seorang anak melukai hati orang tua. Seharusnya anak selalu taat dan membuat Ibu bahagia. Bicara “ah” saja sudah dilarang, apalagi lebih dari itu. Anak yang berani melukai hati orang tua termasuk golongan anak durhaka. Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar.
Rasululullah saw bersabda, “Ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua. Dan murka Allah juga terletak pada kemurkaan kedua orang tua.” Hadits ini mengisyaratkan bahwa orang tua sebagai kunci bagi anak. Ketika seorang anak melayani orang tua dengan baik, berbakti sepenuh hati pada orang tua, maka Allah akan memberikan kemudahan untuk anak.
Keberhasilan seorang anak saat ini, bukan semata karena kehebatan dan usaha anak. Ridho orang tua melalui doa-doa tulusnya, sampai ke langit dan Allah mengabulkan untuk anak. Kemudahan-kemudahan akan diberikan oleh Allah, hingga menggapai kesuksesan. Sebagaimana sabda rasulullah saw. “Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.”
Ketika seorang anak melukai hati orang tua, sementara orang tua tidak ridho, maka Allah tidak akan memberikan maaf pada anak tersebut. Kesulitan juga akan banyak didapati oleh anak. Anak harus berhati hati, jangan sampai melukai hati orang tua.
Demikian juga orang tua, terkadang ada salah anak, orang tua harus ridho. Doa baik orang tua bisa memperbaiki perilaku buruk anak. Sementara murka orang tua, akan memperparah perilaku buruk anak.