Surabaya, kartanusa.id – Materi Pondok Ramadan pada hari kedua di SD Muhammadiyah 22 Surabaya melaksanakan praktek perawatan jenazah, pada sesi pertama untuk siswa kelas 4 dan 5, dan sesi kedua untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 materi tentang puasa Ramadan, diikuti dengan tertib.
Demikian disampaikan Listianah SEI selaku Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya, saat mendampingi siswa mengikuti Pondok Romadhon di sekolah pada hari Selasa 2 April 2024.
“Pemandu praktek perawatan jenazah untuk kelompok putra oleh ustadz Samiran dan ustadz Lukman, sedang kelompok putri oleh ustadzah Hidayah dan ustadzah Marni dan Ustadzah Umi, setelah disiapkan perlengkapan yang butuhkan dilanjut proses memandikan,” tuturnya.
Ustadz Samiran menyampaikan, bahwa setiap diri yang bernyawa pasti akan meninggal dunia, maka berbekallah dengan taqwa.
“Saat memandikan jenazah, sebaiknya dilakukan oleh anggota keluarga, maka materi praktik perawatan jenazah ini sangat diperlukan agar dapat dilakukan secara benar sebagaimana dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW,” terangnya.

Ustadzah Hidayah menambahkan, materi perawatan jenazah ini meliputi memandikan, mengkafani, mensholati dan menguburkan jenazah.
“Dan doakan si mayit atas kekhilafan semoga mendapat ampunan dan diterima amal solehnya,” ujarnya.
Sholat jenazah yang bertindak sebagai imam adalah Ananda Althaf Sulthon kelas 5 D, dilaksanakan dihalaman sekolah dengan boneka manusia yang sudah dikafani, pada mulanya ada yang takut tetapi dengan penyampaian menyenangkan, para siswa akhirnya mendekati boneka yang sudah dikafani, ada rasa ingin tahu praktik perawatan jenazah.
Althaf, begitu panggilannya menyampaikan, “saya bersyukur bisa belajar praktek perawatan jenazah yang sebelum hanya mengetahui tetapi dengan praktek dan menjadi imam sholat jenazah semakin menambah ilmu dalam beribadah”.
Ikke kelas 4 A bersama temannya selesai acara langsung mendekat dan memegang boneka yang sudah dikafani.
“Saya senang bisa mengikuti praktik perawatan jenazah diacara Pondok Ramadan ini, karena diterangkan secara jelas sehingga semakin mengerti dalam proses perawatan jenazah,” tandasnya. (Andi Hariyadi/yud)