oleh Najib Sulhan
(Ketua PCM Mulyorejo)
Luqman berpesan pada anaknya yang diabadikan dalam Surat Luqman ayat 19. “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk- buruk suara ialah suara keledai.”
Pesan ketujuh yang harus disampaikan pada anak adalah sikap sederhana dan komunikasi yang efektif. Ternyata komunikasi sangat menentukan value dari seseorang. Cara berkomunikasi mencerminkan pribadi seseorang. Sejalan dengan sebuah peribahasa. “Bahasa menunjukkan bangsa” artinya, “Kebiasaan bertutur kata memperlihatkan sikap dan perilakunya.”
Komunikasi sesungguhnya produk hati, kemampuan seseorang dalam memvisualkan berbagai harapan, keinginan, dan isi hati. Tentu harus bisa disampaikan dengan cara yang efektif agar apa yang disampaikan berdampak positif. Dengan memberikan warna melalui komunikasi ini, maka akan terjadi perubahan perilaku sesuai apa yang diharapkan.
Allah mengingatkan kepada manusia agar memiliki rasa takut meninggalkan generasi yang lemah, maka keteladan dalam sikap dan komunikasi menjadi kunci utama, “Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka hawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisa: 9)
Kunci membangun generasi yang tangguh ada dua, yaitu ketakwaan dan komunikasi yang benar. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Komunikasi sesungguhnya cermin dari taqwa. Maka orang yang bertaqwa semestinya perkataannyapun tertata indah karena keluar dari hati. Perkataan yang menjadikan manusia ditinggikan derajatnya oleh Allah. Perkataan pula yang menjadikan seseorang derajatnya dijatuhkan oleh Allah. Ternyata komunikasi ini memberikan gambara strategis kedudukan seseorang.
Tentu kita perlu berhati-hati terhadap cara berkomunikasi. Pikirkan terlebih dahulu sebelum bertutur. Sesungguhnya mulutmu adalah harimaumu yang siap menerkammu. Bahkan keselamatan manusia, terletak pada cara berkomunikasi secara efektif. Mampukah komunikasi berefek dan berpengaruh pada orang-orang yang diajak berbicara.
Komunikasi yang berefek, tergantung dengan perilaku. “Katakan apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu katakan.” Jangan katakan apa yang tidak dilakukan karena itu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Juga akan dimarahi oleh Tuhan. Perkataan haruslah seimbang dengan perbuatan.