Oleh Anang Dony Irawan
Kegemaran untuk mencari titik “0” kilometer merupakan hal yang sangat menyenangkan. Banyak tempat yang sering menjuluki sebagai 0 Km. Ada yang hanya berupa patok atau pal kecil, ada pula yang sudah dibangun monumen.
Titik 0 Km sebagai penanda letak geografis dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Dalam penentuan titik 0 Kilometer dengan merujuk pada suatu koordinat yang ditetapkan sebagai titik mula atau titik pusat dari suatu daerah/wilayah.
Yang mana fungsinya adalah menjadi patokan saat pengukuran jarak antar wilayah, baik antar daerah maupun kota. Fungsi lainnya sebagai referensi dalam menentukan lokasi pembangunan infrastruktur dari suatu daerah.
Di Gresik sendiri tidak ditemukan patok 0 Km yang pasti. Berdasarkan buku kota Gresik, sebuah perspektif sejarah dan hari jadi yang dikeluarkan oleh Tim Penyusun Buku Sejarah Hari Jadi Kota Gresik disebutkan bahwa “0” berada disudut pertemuan jalan KH. Wakhid Hasyim Utara dan Barat. Namun saat ditelusuri tidak ditemukan patok yang dimaksud.
Lalu penulusuran selanjutnya berdasarkan buku yang sama disebutkan bahwa titik “0” berada di sudut alon-alon Gresik tetapi sudah mengalami pergeseran ke Terminal Sidomoro, yaitu pada saat jalan Provinsi di “sheet” sekitar tahun 1985, serta akibat pemekaran kota Gresik. Kembali penelusuran dilakukan berdasarkan petunjuk buku tersebut. Namun hasilnya juga nihil.
Akhirnya, saya pun bertanya kepada teman-teman yang ada di Gresik, termasuk komunitas sejarah dan budaya yang ada disana mengenai dimana letak sebenarnya titik “0” Km dari Gresik. Tidak ada jawaban pasti dari pertanyaan saya itu.
Karena berangkat dari perasaan penasaran tersebut saya mencari-cari kepastian dengan patok yang ada, baik dari arah Surabaya maupun dari arah Lamongan.
Titik itu tidak juga ketemu, yang terakhir dijumpai adalah titik “1” Kilometer. Hal itu dilakukan saat masih bekerja di Gresik, antara tahun 2013-2017.
Secercah info baru didapat letak “0” Km di tahun 2023 dari kawan-kawan komunitas sejarah dan budaya. Penelusuran pun kembali saya lakukan. Akhirnya pun perjumpaan dengan patok “0” Kilometer Gresik berhasil. Patok itu tidak berada pada 2 petunjuk dalam buku yang pernah penulis baca maupun penelusuran patok Km yang ada ditepi jalan, baik dari jalur Surabaya maupun Lamongan.
Ternyata patok “0” Km itu berada di daerah yang diluar perkiraan. Dia berada ditempat yang padat dengan perdagangan.
Ya, daerah jalan Usman Sadar tepatnya. Orang mungkin tidak akan mengira kalau tempatnya disitu, mengingat tempat itu bukan pusat dari pemerintahan sebagaimana tempat patok “0” Km berada.
Perjumpaan dengan patok “0” Km Gresik mengakhiri penelusuran yang telah dilakukan selama ini.