Surabaya, kartanusa – Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Wonokromo melaksanakan Musyawarah Ranting di Aula TK ABA 16 Wonokromo. Mengambil tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”, dengan harapan menjadi perempuan muslimah yang mampu mencerahkan kehidupan, menjawab persoalan keumatan.
Acara dihadiri sesepuh dan anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Wonokromo, Ketua dan Sekretaris PCA Wonokromo Bunda Laili Rahmi, S.Pd dan Bunda Agustini, SE., Pemateri Bunda Hj. Luluk Humaidah, S.Pd Wakil Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Surabaya. Hadir pula Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Wonokromo Bapak Nur Hamid. Sabtu, (27/4/2024).
Ketua Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Wonokromo Ibu Sri Budhi Ningsih menyampaikan “Musyawarah Ranting (Musyran) adalah yang pertama kali diselenggarakan di Wonokromo. Agenda 5 tahunan ini, sebelumnya diselenggarakan di Tretes berbarengan dengan Musycab dan Musyran 3 Ranting sekaligus. Jadi, Musyran ini merupakan perdana bagi kami dan masih dalam pembelajaran, masih butuh arahan dari pimpinan yang di atas. Kami sangat bersyukur sekali bisa mengadakan Musyran walaupun banyak kendala waktu/kesibukan masing-masing, entah dari PCA /PRA. Walaupun telat mengadakan Musyran, tapi dengan Bismillah kami bisa, Alhamdulillah akhirnya bisa mengadakan Musyran, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada PCA dan PCM Wonokromo yang sudah mendanai kegiatan ini”. Tuturnya.
Sementara itu Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Wonokromo Bapak Nur Hamid menyampaikan “Pimpina Ranting ‘Aisyiyah Wonokromo perlu bangga walau Musran agak mundur tapi mampu menggelar Musran sendiri. Kalau kami Pimpinan Ranting Muhammadiyah Wonokromo, karena kondisi harus Musran bersama 4 PRM yang ada di kecamatan Wonokromo. Dan berharap kepada PRA terpilih, ada kolaborasi kegiatan-kegiatan kedepannya antara PRA dan PRM, sehingga keberadaan Muhammadiyah terlihat seperti masa dulu”. Ujarnya.
Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Wonokromo Bunda Laili Rahmi, S.Pd menyampaikan “Kami Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Wonokromo berpesan 2 hal dalam kesempatan kali ini, yaitu :
Pertama, Ketika nanti siapapun terpilih menjadi pengurus PRA, semua wajib mendukung, tidak boleh nggembosi, selalu bisa saling menghargai dan toleransi sehingga saling menguatkan satu dengan lainnya. Hal ini untuk mewujudkan organisasi ‘Aisyiyah yang seutuhnya, seperti nasihat yang disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan; “Kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas umat Islam”.
Kedua, Sesuai dengan tema Musyran kali ini “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”, Kenapa perempuan itu harus maju, ‘Aisyiyah selalu rutin mengadakan kajian-kajian untuk ibu-ibu. Jawabannya karena ibu adalah madrasah/sekolah pertama yang akan dilalui oleh anak-anak. Jadi, walaupun ibu tidak bekerja, hanya masak di rumah, ibu harus cerdas supaya mampu menjadi tauladan untuk putra putrinya. Karena sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang berilmu seperti dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah ayat 11″. Ujar Bunda Laili yang juga Kepala SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya.
Perlu diketahui Katua terpilih dalam Musyran PRA Wonokromo adalah Bunda Sri Budhi Ningsih dan Sekretaris Bunda Nurul Huda. (Salman Al Farisi)