Bandung, kartanusa – Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Jawa Barat sebagai organisasi kumpulan para alumni jamaah haji di Jawa Barat sukses menggelar acara halal bihalal dan botram (makan) bersama yang dihadiri lebih dari 2000 (dua ribu) anggotanya bertempat di Tajug Gede, Cilodong Purwakarta Jawa Barat, Sabtu (27/4/24).
Sejumlah tokoh hadir pada acara tersebut, Ketua PW IPHI Jawa Barat, Dr. H. Ijang Faisal, Ketua DKM Tajug Gede yang juga mantan Bupati Purwakarta dua periode, H. Dedi Mulyadi, Kepala Biro Kesra Sekda Jawa Barat, H. Faiz Rahman, Sekretaris Daerah Purwakarta, Norman Nugraha, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IPHI, Ir. Bambang Irianto, Rois Syuriah PWNU Jawa Barat, Prof. KH. Abun Bunyamin serta seluruh Ketua IPHI Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat.
Ketua Pengurus Wilayah IPHI Provinsi Jawa Barat Bapak Dr. H. Ijang Faisal menyampaikan” Kami berharap kepada semua pihak, terutama jamah haji, harus bisa menjadi pribadi yang dermawan. Antara lain harus meniru kiprah Ketua DKM Tajud Gede sekaligus Bupati Purwakarta Dua Periode, Kang Dedi Mulyadi, beliau ternyata tidak identik hanya dengan ka-buhun-an saja, tapi beliau ternyata seorang muslim yang welas asih dan sangat dermawan, tapi jangan jadi motivasi kita minta ke beliau tapi harus termotivasi menjadi dermawan seperti beliau”. Ujarnya.
Masih Bapak Ijang “Dengan mengadakan kegiatan di Tajug Gede, yang dulunya bahkan tempat prostitusi, harus jadi motivasi bersama memajukan syiar Islam dengan lebih maju lagi di semua tempat. Sebab, di dalam pembangunan Tajug Gede tersebut, ternyata ada upaya merubah mindset ummat pada sebuah patologi sosial yang sudah menahun menjadi permasalahan masyarakat sehingga ada solusi konkrit “Hatur Nuhun Kang Haji Dedi”. Tuturnya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi Ketua DKM Tajug Gede yang juga sekaligus inisiator pembangunan Masjid Tajug Gede menyampaikan “Para haji harus punya tekat kuat untuk dapat mengentaskan masalah dasar kemanusiaan. Maka itu, haji itu tak boleh hasil pinjaman apalagi dari bank seperti bank emok, bank keliling. Pejabat yang gajinya besar, jangan naik haji ingin dibayar dari APBN, ini juga tidak pantas karena lebih baik APBN itu, untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dulu”. Ujarnya.
“Kalaupun mau dari APBN harus selektif. Misal untuk mereka yang sangat berprestasi, sehingga memotivasi seluruhnya”. Tegasnya. (Salman)