Surabaya, kartanusa – Kegiatan pembinaan Tilawati LKSA Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan Surabaya Sabtu, 4 Mei 2024 di Masjid Al-Mukhlis di ikuti oleh 16 santri dan santriwati binaan RPM berjalan dengan lancar.
Sebagian guru Al Qur’an mendapat kesulitan ketika mengajar. Hal ini membuat para pengajar Al Qur’an berkreasi mencari metode yang mudah dan menyenangkan sehingga membuat murid tidak merasa bosan.
Salah satu metode belajar Al-Qur’an yang berhasil ditemukan adalah metode tilawati. Metode ini menekankan bagaimana mengajarkan Al Qur’an kepada murid dengan pendekatan seni. Optimalisasi otak kanan dalam belajar Al Qur’an akan lebih menyenangkan sehingga murid tidak merasa bosan saat belajar.
“Metode tilawati merupakan suatu metode mengajar membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidah dan aturannya. Mereka para ahli atau praktisi pengajar Al Qur’an melakukan penelitian dari berbagai metode yang ada, khususnya di Indonesia dan akhirnya lahirlah metode tilawati ini,” ujar Aris Hidayah salah satu pengurus LKSA Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan.
Lanjut Aris Hidayah, tilawati merupakan salah satu dari sekian banyak metode mengajar Al Qur’an di dunia Islam. Penekanannya adalah, dengan metode ini semua santri dan santriwati mendapatkan waktu yang sama dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) nya. Jadi antara yang datang duluan dengan yang datang belakangan mendapatkan alokasi waktu sama karena menggunakan metode klasikal efektif.
“Selain itu, metode tilawati juga sangat menekankan pengajaran dengan pendekatan seni dengan melagukan setiap marteri ajar. Seperti yang ada di dunia seni baca Qur’an ada gaya rosy, bayati, syika, nahawa dan lain-lain. Gaya-gaya seperti itu kita gunakan di setiap materi pelajaran,” tutup Aris salah satu anggota Majelis Kader PCM Krembangan.
Fateh, salah satu santri binaan LKSA Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan yang duduk di kelas 4 SD Al Islam mengatakan, “saya tambah semangat belajar mengaji nya di RPM karena mengunakan metode Tilawati yang tidak membosankan dan mudah di cerna.” (Tama/ Aris)