Monday, December 2, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Para Siwa SD Musix Belajar Bercocok Tanam

 

Surabaya, kartanusa – Program Outdoor Class Program (OCP) semester 2 SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya kelas V dan VI diajak bercocok tanam yang benar di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Rabu (8/5/24).

Untuk menuju lokasi OCP, tidak butuh waktu lama. Setelah pembiasaan sholat Dhuha dan murojaah para siswa diangkut 13 angkot.

Tepat pukul 08.30 rombongan telah sampai di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya. Kedatangan para siswa ini disambut dua petugas.

“Anak-anak, kegiatan ini akan kami bagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kelas V dan kelas VI” Sambut Mochamad Askan SPd koordinator lapangan.

Selanjutnya, dia membagi tugas kelompok. kelompok kelas 6 bersama instruktur dari manajemen untuk belajar bercocok tanam, sedang yang lain bersama para pendamping untuk belajar berbagai jenis tanaman.

Bibit dan Majid (sapaan mereka) petugas dari Kebun Bibit telah menunggu pada kelompok siswa yang ingin belajar bercocok tanam.

“Silakan merapat anak-anak, terima kasih para siswa SD Muhammadiyah 6 telah berkunjung untuk belajar” Sambut Bibit.

Selanjutnya, setelah memberikan kat pembuka dia memberikan tutorial menanam bunga yang baik dan benar. Dengan media polibek dan pupuk kompos dia mulai memberikan contoh menanam tanaman Melati Jepang.

Dengan cekatan dan tanpa takut kotor, dia mengisi polibeg dengan kompos hingga penuh.
“Polibeg harus terisi penuh dan padat agar tanaman tidak goyah, kemudian tanam Melati Jepang ini di atasnya” Jelasnya.

“Maaf bapak, untuk membuat kompos ini bahannya apa saja?” Tanya Hikari Askadina Uno siswa kelas VI-A memotong penjelasan Bibit.

“Kompos yang kita pakai hari ini terbuat dari daun-daunan kering dan sekam” Jelas petugas yang telah puluhan tahun bertugas.

“Pak kok gak pakai alat untuk mengisi polibek, kan tangannya menjadi kotor” Tanya Nazifah Putri Rachma Dani.
Jangan khawatir, katanya, tanah kompos ini tidak mengandung kotoran berbahaya asalkan setelah itu cuci yang bersih.

Setelah anak-anak selesai mendapat pencerahan, mereka diminta praktek langsung sesuai arahan.

Masing-masing anak mendapat satu lembar polibeg ukuran kecil, selanjutnya secara berkelompok para siswa memenuhi polibeg itu dengan kompos.

“Jika anak-anak yang telah mengisi polibeg nya, silakan minta benih Melati Jepang kepada saudara Majid” Arahan Bibit.

“Silakan anak-anak ambil benih Melati Jepang ini, hasil karyanya dikumpulkan jadi satu, nanti boleh di bawa pulang” Sambut Majid.
Kegiatan selanjutnya, katanya, jangan lupa selalu dirawat dengan cara disirami air secukupnya, setiap hari.

Setelah dipastikan semua anak telah praktek bercocok tanam, mereka diberikan kesempatan untuk menikmati bekalnya dan bermain sepuasnya. (Basirun)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles