oleh Ustadz Muhammad Jemadi MA (Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya)
Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Perjalanan ke tanah suci Mekah bukanlah sekadar sebuah perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membutuhkan persiapan yang matang. Selain membawa fisik dan logistik, membawa bekal taqwa adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji.
Taqwa, dalam Islam, adalah kesadaran akan kehadiran Allah dan upaya sungguh-sungguh untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Dalam konteks ibadah haji, bekal taqwa memiliki beberapa makna yang sangat penting:
1. Melindungi dari Dosa: Taqwa merupakan perisai bagi seorang Muslim. Dalam suasana yang penuh godaan dan cobaan selama perjalanan haji, taqwa menjadi penjaga dari perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan.
2. Menumbuhkan Kesabaran: Perjalanan haji seringkali penuh dengan tantangan, mulai dari cuaca hingga kerumunan manusia. Bekal taqwa membantu jamaah haji untuk tetap tenang dan sabar dalam menghadapi setiap ujian.
3. Meningkatkan Kualitas Ibadah: Taqwa memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas ibadah. Dengan membawa bekal taqwa, jamaah haji dapat lebih fokus dalam melaksanakan ritual-ritual haji dengan khidmat dan khusyuk.
4. Memperdalam Makna Ibadah: Haji bukan sekadar rangkaian ritual, tetapi juga kesempatan untuk mendalami makna sejati dari ibadah. Bekal taqwa membantu jamaah haji untuk lebih memahami dan merasakan kehadiran Allah dalam setiap langkah mereka.
Membawa bekal taqwa bukanlah hal yang mudah, namun dengan kesungguhan dan niat yang tulus, setiap jamaah haji dapat meraihnya. Berikut adalah beberapa cara untuk membawa bekal taqwa selama perjalanan haji:
1. Taat pada Ajaran Islam: Menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama adalah langkah awal dalam membawa bekal taqwa. Memperkuat ketaatan pada ajaran Islam melalui shalat, dzikir, dan bacaan Al-Qur’an akan memperkuat pondasi spiritual seseorang.
2. Mengendalikan Diri: Mengendalikan hawa nafsu dan emosi adalah bagian penting dari taqwa. Selama perjalanan haji, jamaah diuji dengan berbagai situasi yang menuntut kesabaran dan pengendalian diri.
3. Membantu Sesama: Kebaikan kepada sesama adalah cerminan dari taqwa. Selama perjalanan haji, memberikan bantuan kepada sesama jamaah haji, baik dalam bentuk fisik maupun moral, adalah salah satu cara untuk menguatkan bekal taqwa.
4. Merefleksikan Diri: Selama perjalanan haji, luangkan waktu untuk merenungkan diri sendiri. Merefleksikan perbuatan-perbuatan masa lalu dan berusaha untuk memperbaiki diri adalah langkah penting dalam meningkatkan taqwa.
Bekal taqwa adalah kunci utama untuk meraih keberkahan dalam perjalanan haji. Dengan membawa kesadaran akan Allah dan upaya sungguh-sungguh untuk menjaga diri dari perbuatan dosa, jamaah haji dapat menghadapi setiap ujian dan tantangan dengan tenang dan penuh keteguhan iman. Semoga setiap langkah yang diambil selama perjalanan haji menjadi ladang amal yang memperkuat taqwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.