Friday, September 20, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Menghidupkan Kembali Dakwah Jamaah yang Pernah Mati oleh Pandemi di PRM Tempurejo

Surabaya, kartanusa – Pandemi Covid-19 telah banyak mematikan agenda kegiatan, termasuk kegiatan dan dakwah jamaah yang dilakukan di setiap ranting Muhammadiyah, termasuk di Pimpinan Ranting (PRM) Muhammadiyah Tempurejo.

Setelah pandemi berlalu, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tempurejo memulai kembali kegiatan dakwah jamaah yang dilaksanakan pada hari Ahad pekan ketiga dengan berganti tempat.

Hari ini, Ahad, 19 Mei 2024 telah dimulai kegiatan pengajian Jamaah dan Dakwah Jamaah yang dilaksanakan di rumah Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tempurejo. Selain jamaah Muhammadiyah, juga ibu Aisyiyah hadir bergabung. Ada lebih dari 100 jamaah mengikuti kajian pada malam ini dengan penuh rasa senang.

Bapak Masruhan selaku tuan rumah menyampaikan bahwa program jamaah dan dakwah jamaah ini dilakukan setiap bulan.

“Setiap rumah jamaah yang ketempatan tidak perlu memikirkan konsumsinya. Untuk makan dan minum sudah disiapkan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tempurejo,” ungkapnya.

Selain itu, Ketua PRM Tempurejo menyampaikan bahwa agenda ini juga untuk kaderisasi, memberikan panggung kepada angkatan muda untuk tampil sebagai pemandu acara juga membaca Alqur’an. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturrahim setiap bulan.

Warga Muhammadiyah bersemangat mengikuti kajian

Pada kajian perdana, PRM Tempurejo mengundang Ketua PCM Mulyorejo Najib Sulhan sekaligus memberikan materi kajian bertajuk “Berdakwah yang Menggembirakan”.

Hal ini sejalan dengan program jamaah dan dakwah jamaah. Tidak ingin memberatkan anggota sehingga yang ketempatan tidak dibebani dengan konsumsi, kecuali atas permintaan sendiri.

Mengawali ceramahnya, Ketua PCM bertanya tentang tujuan hidup. Menyitir surat Al-Baqoroh bahwa tujuan hidup adalah menggapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Untuk menggapai kebahagiaan di dunia, disampaikan empat hal yakni, pertama, pandai bersyukur, yaitu mampu menikmati apa yang sudah diberikan oleh Allah.

“Kedua, orang yang ridho atas ujian Allah. Sadar bahwa setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Jika diuji Allah, kita tunggu hikmah kebaikannya. Ketiga, memiliki kebiasaan memaafkan kesalahan orang. Tidak dendam ketika orang lain berbuat hilaf padanya. Keempat, banyak memberi,” tuturnya.

Najib Sulhan juga mengingatkan bahwa di PCM Mulyorejo ini lembaga pendidikan sangat komplit. Mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi ada. Untuk itu warga Muhammadiyah harus berfikir bisa menyekolahkan anaknya sampai sarjana. Jika ada kesulitan dapat dikomunikasikan dengan PRM maupun di PCM. (Najib Sulhan)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles