Surabaya, kartanusa – Setiap kegiatan yang mengundang masa tentunya pihak panitia menginginkan efektif dan efisiensi dalam pencatatan kehadiran peserta.
Begitu halnya yang dilakukan Panitia Penataran dan Lokakarya (Pentaloka) Digitalisasi Administrasi dan Keuangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya di Smamda Tower jalan Pucang Adi nomor 128 Surabaya, Ahad (26/5/24) ini menggunakan scan barcode bukan lagi manual, menulis nama dan tanda tangan di kertas dengan bolpoin.
Ditemui koordinator acara Dedi Surahman SE MM mengungkapkan bahwa,
“Dengan menggunakan barcode ini, sebagai upaya mengurangi antrean dan memudahkan panitia dalam kearsipan serta pelaporan kegiatan,” tuturnya.
Penggunaan barcode tidak sekedar mengikuti kemajuan teknologi pada setiap generasi, akan tetapi ini juga sebagai implementasi pada zero waste (bebas sampah) artinya jangan sampai adanya kegiatan dengan presensi berbentuk kertas kemudian kertas tersebut ditumpuk dalam satu ruangan dalam kurun waktu sehingga menjadi sampah dikemudian hari.
Masih dengan wakil ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah,
“Penggunaan barcode ini adalah langkah digitalisasi presensi yang tidak semua generasi mengetahui sehingga ini menjadi warna baru bagi para peserta yang mayoritas bukan dari generasi Z,” paparnya.
Sementara, Sekretaris PDM Surabaya Drs Catur Anang Hutoyo mengapresiasi kegiatan Pentaloka,
“Alhamdulillah, senang melihat antusias para peserta dan terimakasih kepada segenap panitia, Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) serta tim Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK), tak ketinggalan kepada jajaran SMA Muhammadiyah 2 Surabaya yang menyediakan fasilitas sehingga acara suskes digelar,” katanya.
“Semoga kegiatan ini dapat diaplikasikan sehingga bermanfaat dan bisa memajukan persyarikatan Muhammadiyah kota Surabaya,” tandas mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya. (Muriyono)