Monday, December 2, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Ini Pesan Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Pada Seminar Pendidikan Dewan Da’wah Kabupaten Magetan 

Magetan, kartanusa – Dewan Da’wah Islamiyah (DDII) Kabupaten Magetan Gelar Seminar di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan Selasa (11/6/2024) penuh dengan hadirin, sekitar 250 orang. Mereka adalah para ustadz Dewan Da’wah dan Pondok Pesantren, guru, kepala madrasah baik Ibtidaiyah, Tsanawiyah, serta Aliyah baik negeri maupun swasta di lingkup Kabupaten Magetan.

Mereka dengan penuh khidmat mengikuti seminar pendidikan dengan tema “Peta Jalan Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045″. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama setempat. Sebagai nara sumber adalah Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Pusat, Ustadz Dr. Adian Husaini.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Da’wah Magetan, Ustadz Mochammad Alim menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan memberikan wawasan yang lebih luas bagi para pendidik menghadapi era global.

“Model pembelajaran populer, yakni problem based learning, project based learning, dan discovery learning, dalam pandangannya perlu diperkuat dan dikembangkan.” Ujarnya

Sekretaris Dewan Da’wah Jawa Timur, Tom Mas’udi, mewakili Ketua, Dr. KH. Fathur Rohman, M.Pd.I, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara ini.

”Mohon maaf, Pak Ketua berhalangan hadir, karena ada agenda pertemuan dengan perwakilan dari Al Azhar, Kairo di Ponpes eLKISI yang beliau pimpin”. Tuturnya

Dia menyampaikan apresiasi yang tinggi, atas diadakannya acara ini, terutama kepada Dewan Da’wah Magetan serta Kantor Kemenag Magetan.

“Semoga sinergi semacam ini bisa terus terjalin untuk memberikan kemanfaatan yang signifikan bagi para stage holder dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi unggul, generasi yang beriman dan bertaqwa, generasi emas harapan bangsa dan umat.” Tuturnya

Acara dibuka secara resmi oleh Ustadz Sumadi, Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Magetan mewakili Kepala Kemenag Kabupaten Magetan yang berhalangan hadir.

“Bapak Kepala rencananya akan hadir langsung di acara ini, namun ternyata harus menghadiri acara lain yang tidak bisa diwakilkan. Pesan kami, para pendidik seyogyanya terus meng update dan meng upgrade ilmu ditengah perkembangan teknologi yang amat pesat”. Ungkapnya

Seminar dimulai dengan moderator Ustadz Dr. Rohmadi dengan Pemateri Ketua Umum DDII Ustadz Dr. Adian Husaini

Usai dibuka dan diawali dengan doa oleh Kyai Sarjo dari MUI Magetan, dimulailah seminar yang dimoderatori oleh salah seorang Pengurus Dewan Da’wah Jatim yang juga Pimpinan Ponpes Pedati (Pesantren Daarut Tilawah, Ponorogo), Ustadz Dr. Rohmadi.

Dr. Adian Husaini mengungkapkan bahwa peningkatan wawasan dalam upaya merumuskan peta jalan pendidikan Indonesia adalah satu hal yang sangat strategis.

“Terutama untuk membangun optimisme bahwa bangsa kita ke depan mampu menjadi bangsa yang berkualitas dan hebat dengan secara praktis kita menyiapkan generasi yang unggul”. Tuturnya

Dia menjelaskan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi yakni umat Islam sebagai penduduk mayoritas mampu melahirkan generasi gemilang melalui proses yang benar sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para ulama’ sesudahnya.

“Salah satunya adalah lahirnya generasi 1945 yang mampu mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia”. Imbuhnya

Peserta Seminar Pendidikan

Dia berharap, kita (ummat Islam) musti menjaga bangsa ini dari segala macam perpecahan dan konflik antar berbagai pihak. Dan salah satunya bisa dilakukan melalui penguatan pendidikan. Sesuatu yang perlu kita kembangkan terus-menerus oleh keluarga besar Dewan Da’wah.

“Tentunya, bersama komponen umat yang lain mewujudkan cita-cita ‘Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur. Negeri yang adil dan makmur dalam naungan ridha Allah SWT”. Tambahnya.

Doktor lulusan International Islamic University Malaysia ini menyebutkan tiga model abadi pendidikan yang dia beri singkatan “TOP”, yaitu :

Pertama, Tanamkan adab atau akhlak sebelum ilmu.

Kedua, Oetamakan ilmu-ilmu fardhu ‘ain.

Ketiga, Pilih ilmu fardhu kifayah yang tepat.

Ia pun memaparkan kitab-kitab karya para ulama yang mengupas tentang adab dan ilmu yang sangat penting untuk diajarkan kepada para santri dan pelajar, seperti; kitab Ihya’ Ulumuddiin, Adabul ‘Alim wal Muta’allim, Ta’limul Muta’allim, Bidayatul Hidayah, Tadzkiratus Sami’ wal-Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal-Muta’allim, dan sebagainya.

Ia pun tidak lupa mengajak para ustadz, guru, kepala madrasah da’i dan semua hadirin untuk menekankan pendidikan akhlaqul karimah, akhlak mulia, bagi para santri atau pelajar.

“Karena untuk menyempurnakan akhlak itulah Rasulullah Muhammad SAW diutus. Maka proses penanaman akhlak mulia harus dilakukan dengan memberikan keteladanan, pembiasaan, pemotivasian, disiplin penegakan aturan, dan jangan lupa didoakan anak didik kita, kita berdoa untuk mereka”. Paparnya.

“Disiplin di sini ada discipline of soul, mind and body. Disiplin jiwa, raga, dan pikiran.” Imbuhnya.

Tentu saja untuk menstimulasi kebangkitan umat Islam dan bangsa Indonesia, maka umat Islam perlu memiliki keyakinan dan rasa percaya diri atas keunggulan konsep pendidikan Islam itu sendiri. Jangan lupa juga, untuk mengenalkan anak-anak didik kita dengan sejarah, sebab mendidik yang sangat bagus adalah dengan sejarah.

“Di pesantren kami At-Taqwa Depok, dalam enam semester para santri mendapatkan materi tentang kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat.” Tandasnya (Humas).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles