Surabaya, kartanusa – Murojaah rutin santri santriwati LKSA Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan kali ini di ikuti 13 santri, bertempat di Masjid Al-Mukhlis Kemayoran Surabaya, Minggu (23/6/24).
“Murojaah adalah salah satu istilah yang lekat dengan penghafal Al-Qur’an. Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari termasuk menghafalnya, maka murojaah adalah teknik untuk menjaga hafalan Al-Qur’an tetap baik,” ujar Aris Hidayah salah satu pengurus Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan Surabaya.
“Murojaah merupakan metode yang sangat efektif untuk membantu seseorang menghafal dan memahami Al-Qur’an dengan lebih baik. Dalam prosesnya, seseorang tidak hanya dapat memperkuat hafalannya, tetapi juga meningkatkan pemahaman dan pengucapan Al-Qur’an dengan lebih baik,” imbuh Aris Hidayah yang juga anggota Majelis Kader PCM Krembangan.
Murojaah sangat disarankan untuk dilakukan bagi siapa saja yang ingin mempelajari Al-Qur’an dengan lebih baik dan efektif.
“Dalam konteks menghafal Al-Quran maka arti murojaah adalah memeriksa kembali, mengecek, ataupun meninjau ulang,” ungkapnya.
Pada dasarnya arti murojaah adalah untuk memelihara hafalan Al-Quran tetap baik, lancar, dan terjaga. Dengan begitu hafalan Al-Quran yang sudah dihafalkan tetap terjaga dengan baik.
Tujuan utama dari murojaah adalah untuk membantu memperkuat hafalan dan pemahaman seseorang terhadap isi Al-Quran. Dalam pembelajaran Al-Quran, metode ini terutama digunakan untuk membantu para santri menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan lebih mudah dan efektif.
Tidak hanya membantu memperkuat hafalan, murojaah juga dapat membantu meningkatkan pemahaman seseorang terhadap isi Al-Quran.
Dalam proses murojaah, seseorang dapat mengevaluasi pemahamannya terhadap ayat-ayat tersebut dan memperbaiki kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
Selain itu, murojaah juga dapat membantu memperbaiki pengucapan dan tajwid seseorang terhadap ayat-ayat Al-Quran. Dengan membaca ayat-ayat tersebut secara berkala, seseorang dapat memperbaiki pelafalan dan intonasi yang mungkin salah dalam membaca Al-Quran.
“Teknik Mengulang Secara Lisan
Kebalikan dari teknik mengulang dalam hati, teknik mengulang secara lisan dilakukan dengan dengan mengucapkan hafalan secara lisan. Teknik ini juga memiliki tujuannya tersendiri yakni untuk melatih pendengaran dan lisan saat membaca hafalan Al-Quran dengan pengucapan. Dengan begitu maka dapat menjadi cara untuk mengecek, memeriksa, dan mengetahui bacaan atau hafalan yang belum benar,” tutup Aris Hidayah yang juga pengusaha Kue kering sita iskak cake.
Galuh salah satu santri binaan Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan mengatakan, “saya sangat terbantu mengikuti Murojaah. Hafalan surat pendek saya bertambah. Semoga saya bisa Istiqomah”. (Tama/Aris)