Surabaya, kartanusa – Pembelajaran Al Islam Kemuhammadiyahan kali ini di ikuti oleh 13 santri dan santriwati LKSA Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan di Masjid Al-Mukhlis Kemayoran Surabaya dipimpin oleh salah satu pengurus Aris Hidayah pada Rabu (26/6/24).
“Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang paling cepat bertumbuh dan berkembang dari segi aset, pembangunan dan usaha,” ujar Aris Hidayah anggota Majelis Kader PCM Krembangan Surabaya.
Sebuah pesan nasihat dan petuah hasanah dari Kiyai Ahmad Dahlan yakni jangan sesekali kamu menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lainnya.
Jangan sentimen, jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan. Jangan sombong, jangan berbesar hati kalau menerima pujian. Jangan Jubriya (Ngujub – Kibir dan Riya’). Dengan ikhlas murni hatinya, kalau sedang berkembang harta, pikiran dan tenaga.
“Harus bersungguh-sungguh hati dan tetap tegak pendiriannya (jangan was-was), itulah pesan otentik dan futuristik dari KH Ahmad Dahlan sebagai Pendiri Muhammadiyah,” tutur Aris Hidayah yang juga pengusaha kue kering Sita Iskak.
Seolah-olah sudah dapat memprediksi dan menggambarkan bahwa kelak warga Muhammadiyah baik pimpinan, kader, pekerja, pelopor, perintis, dan warganya akan mengalami penyakit jubriya.
“Bermuhammadiyah jangan jubriya dengan merasa paling berjasa, paling banyak berbuat, paling hebat, paling mampu mengurusi, paling kuat menjalani dan lain sebagainya,” ungkapnya.
“Ujub yang dapat diartikan sebagai sombong, tinggi hati, berbangga diri dan besar kepala yang terlihat secara terang-terangan zohir atau tersurat sehingga Bermuhammadiyah hanya bertujuan selalu merasa paling hebat daripada yang lain,” tutup Aris Hidayah.
Laila, salah satu santriwati binaan Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan mengatakan, “Alhamdulillah saya mendapat kan pengetahuan tentang Kemuhammadiyahan. Semoga saya bisa menerapkan di lingkungan sekitar saya.” (Tama/Aris)