Wednesday, February 12, 2025
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
iklan_klikmu2025
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Serunya Diklat HW Smamsa Surabaya di Coban Rondo Kabupaten Malang

Malang, kartanusa – Coban Rondo, (27-29/06/2024) SMA Muhammadiyah 1 (Smamsa) Surabaya menggelar kegiatan Diklat Dewan Hizbul Wathan dengan sasaran kelas 11 sejumlah 20 anak dan panitia sejumlah 10 anak angkatan tahun 2024/2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari 2 malam di bumi perkemahan Coban Rondo, Kabupaten Malang Jawa Timur.

Ramanda Yogi Prasetyo Pelatih HW Smamsa menyampaikan bahwa materi yang disampaikan adalah keHWan, simpul-simpul, mendirikan tenda dan memasak.

“Selain materi tersebut siswa-siswi juga di ajarkan materi survival yakni bertahan hidup dan mencari makanan di alam bebas.” Ujarnya.

Materi pertama, disampaikan oleh Ayunda Farida selaku senior HW di smamsa, yakni materi ppgd. Ia menerangkan teknik ppgd, pertolongan pertama pada kecelakaan di alam.

Materi kedua, disampaikan oleh panitia kelas 12 smamsa, yakni Ayunda Ismi dan Nabila menerangkan materi keHWan, yakni sistem organisasi dan atribut Hizbul Wathan. Mulai dari struktur qobilah, kwarcab, kwarwil dan kwarpus.

Materi ketiga, disampaikan oleh Rakanda Wijaya Putra tentang survival. Ia menjelaskan tentang teori, psikologi survival, PMA dan bagaimana jika kita tersesat di dalam hutan belantara.

Materi keempat, disampaikan oleh Rakanda Rifky yakni tentang foreging atau mencari makanan di hutan. Rakanda menjelaskan apa saja makanan yang dapat di makan di hutan, seperti strawberry hutan, tunas pisang, ciplukan, dan umbi-umbian di lokasi tersebut.

Ketua Kwarcab HW Mulyorejo menyampaikan materi

Rakanda Rifky menjelaskan dalam mencari makanan di hutan ada 3 hal yang harus di pahami sebelum memakan makanan yang ada di hutan kita harus mengetesnya terlebih dahulu.

“Pertama, letakkan di ujung jari, kemudian oleskan ke kulit, dan jilat makanan lalu tunggu 2-3 menit jika terasa gatal berarti makanan tersebut beracun.” Ujar Rifky Ketua Kwarcab HW Mulyorejo.

Yogi kemudian menjelaskan di hari terakhir peserta diajak untuk mencari kayu dan diterangkan bahwa tidak boleh mengambil kayu sembarang yakni hanya kayu yang sudah terpotong atau kayu jatuh saja yang boleh di ambil.

Kemudian peserta diajak untuk menyalakan api unggun di malam terakhir dan menuju ke air terjun dengan jalan kaki kurang lebih sekitar 2-3 km dari tempat mendirikan tenda.

“Kegiatan ini di laksanakan untuk mencari kader HW baru dari SMA Muhammadiyah 1 (Smamsa) Surabaya. Dengan kegiatan survival diharapkan seluruh peserta memahami dan dapat menghargai waktu, makanan dan segala apapun yang ada di alam.” Tandas Pelatih HW Smamsa Ramanda Yogi Prasetyo.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles