Thursday, February 13, 2025
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
iklan_klikmu2025
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Marak Kasus Anak dan Perempuan, ‘Aisyiyah Jawa Timur Gelar TOT Relawan GACA

Surabaya, kartanusa – Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur pada tanggal 13-14 Juli 2024 dalam moment Milad ‘Aisyiyah ke 107 dan Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2024, gelar kegiatan Training of Trainer (TOT) Relawan Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA).

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, Sabtu, 13 Juli 2024 secara online dan Ahad,14 Juli 2024 di Aula KH. Mas Mansur Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya.

TOT Relawan GACA yang dihadiri 134 peserta dari unsur Korbid dan Ketua MKS, MTK, MHH, Pengelola BIKKSA, BAKESOS, POSBAKUM Se-Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan dan mengembangkan kemampuan serta ketrampilan Relawan GACA dalam melakukan pendampingan kepada korban kekerasan anak dan perempuan.

Bunda Agnis Fauziah, Psikolog UPTD PPA Jawa Timur menekankan pentingnya kebijakan layanan dan penanganan kasus perempuan dan anak berbasis cekatan PPA KPPA.

“Melalui Hotline Lapor Pak 129, menjadi sarana cepat untuk melakukan pengaduan.” Ujarnya.

Suasana Diskusi Kelompok Pada TOT Relawan GACA PWA Jawa Timur

Sementara itu, Bunda Budiyati Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menyampaikan keprihatinan angka kekerasan pada anak dan perempuan semakin meningkat.

“Angkanya mencapai 972, data dari UPTD PPA Provinsi Jatim. ‘Aisyiyah berkomitmen untuk menyediakan Pusat Layanan Terpadu Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat di Jatim.” Ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tantangan dan kompleksitas kasus yang dihadapi, dengan pembekalan ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat bagi relawan GACA ‘Aisyiyah untuk lebih efektif dalam menjalankan tugas perlindungan anak. Keberadaan Relawan GACA sangat dibutuhkan dan menjadi ujung tombak di tingkat daerah, cabang dan ranting untuk melakukan deteksi dini, kerentanan terhadap anak dan perempuan.

“Pusat layanan terpadu ‘Aisyiyah disediakan sebagai lembaga rujukan korban kekerasan anak dan perempuan dari daerah.” Imbuhnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa selama dua hari, peserta dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan menganalisa dan intervensi kebutuhan korban dengan pendekatan manajemen kasus. Peserta di bagi dua kelompok yang membahas; pertama, kebijakan dan program yang mendukung penguatan kelembagaan penyedia layanan.

Kedua, menganalisa, memetakan dan mencari sumber solusi bagi korban anak berkonflik dengan hukum, kasus perkawinan anak, penelantaran, KDRT, perebutan hak asuh anak, eksploitasi dan kekerasan berbasis online.

“Acara dihadiri juga Ketua Majelis seperti istikomah, Tri Sulistyaningsih, Arini Jauharoh.” Tandasnya. (Nurul)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles