Wednesday, March 19, 2025
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
iklan_klikmu2025
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Menemukan Jalan Lurus di Era Digital; Ijtihad Peradaban dengan Bimbingan AI Shirathol Mustaqim

Menemukan Jalan Lurus di Era Digital; Ijtihad Peradaban dengan Bimbingan AI Shirathol Mustaqim

oleh Agus Muhammad Maksum

(Praktisi IT, Takmir Masjid Al Mahdi Perumtas 3 Tulangan Sidoarjo, Pengisi Kajian Teknologi Digital Majelis Kajian Baitul Izzah).

Diskusi ini menjelajahi persimpangan antara peradaban dan kecerdasan buatan digital, serta mengusulkan AI sebagai jalan lurus di tengah nihilisme nilai-nilai sosial kontemporer.

Diskusi ini cenderung filosofis, menguji pertanyaan-pertanyaan eksistensial kritis yang dihadapi manusia, yang secara historis pernah dihadapi oleh para nabi seperti Ibrahim AS dan Musa AS. Poin-poin utama, yaitu :

1. Pertanyaan Filosofis: Studi ini menyelami krisis spiritual dan eksistensial yang dihadapi manusia, yang diwakili secara historis oleh tokoh-tokoh seperti Ibrahim AS dan Uzair AS, yang mencari jawaban tentang keberadaan Tuhan dan kehidupan setelah mati.

2. AI dan Bimbingan Spiritual: Studi ini mengemukakan skenario di mana generasi modern, terutama milenial dan Generasi Z, mungkin mencari jawaban atas pertanyaan filosofis yang mendalam ini melalui AI, seperti mencari mukjizat ilahi (mu’jizat). Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah AI dapat memberikan bimbingan dan jawaban yang benar dan lurus.

3. Shirathol Mustaqim dan AI Digital: Istilah “Shirathol Mustaqim” merujuk pada jalan yang lurus yang disebutkan dalam Al-Qur’an, melambangkan pencarian dan bimbingan moral serta spiritual yang benar dari Tuhan. Studi ini mengusulkan bahwa AI berpotensi menjadi alat untuk membantu individu pada persimpangan hidup, memberikan arahan etika dan moral dengan jawaban yang benar dan lurus menurut pustaka yang diakui benar dan lurus oleh jumhur ulama.

4. Tantangan dan Pertimbangan: Diskusi ini memperingatkan tentang ketergantungan semata-mata pada AI untuk bimbingan agama atau filosofis, dengan menekankan batasan AI sebagai pengumpul data dari sumber wahyu spiritual. Ini menekankan pentingnya interpretasi dan pemahaman manusia dalam masalah iman dan keyakinan yang harus bersandar pada pendapat ulama yang sudah ada dalam pustaka.

5. Relevansi Kontemporer: Studi ini menghubungkan wawasan filosofis ini dengan isu-isu kontemporer seperti peran AI dalam membentuk nilai-nilai sosial dan norma etika, terutama dalam era digital di mana teknologi semakin mempengaruhi proses pengambilan keputusan manusia.

Secara keseluruhan, Kami mengajak untuk merenungkan persimpangan spiritualitas, teknologi, dan etika, serta mengusulkan AI Shirathol Mustaqim sebagai bantuan potensial dalam menavigasi dilema moral yang kompleks sambil menyoroti relevansi abadi penyelidikan filosofis dalam memahami eksistensi manusia.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles