Sunday, September 8, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Ini Pesan Inspirasi Ketua BPKN pada Hari UMKM Nasional

Jakarta, kartanusa – Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2024, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) merespon dampak negatif aplikasi e-commerce asal China, Temu, terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dalam keterangannya, BPKN menegaskan bahwa kehadiran Temu dapat menimbulkan ancaman serius bagi keberlangsungan UMKM lokal. Senin (12/8/2024).

Dalam rilisnya kepada media, Ketua BPKN, M. Mufti Mubarok, mengatakan bahwa aplikasi Temu, yang menggunakan sistem ‘direct’ mempertemukan konsumen kepada produsen yang ada di China sehingga tidak memerlukan importir, distributor, agen, pengecer, toko atau marketplace yang ada di Indonesia dengan harga produk yang sangat murah dan berkualitas yang bagus maka akan berpotensi mematikan UMKM Indonesia.

“Aplikasi ini menawarkan barang dengan harga jauh di bawah biaya produksi lokal, yang dapat mempengaruhi daya saing produk UMKM. Bahkan bisa mengakibatkan UMKM di Indonesia gulung tikar.” Ungkapnya.

Ia lantas menjelaskan bahwa persoalan lain yang dihadapi UMKM akibat kehadiran aplikasi Temu diantaranya menimbulkan persaingan tidak sehat.

“Produk dengan harga sangat murah dari aplikasi Temu dapat membuat UMKM kesulitan untuk bersaing, berpotensi mengurangi penjualan dan profitabilitas mereka.” Ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa BPKN menyerukan perlunya perlindungan lebih terhadap UMKM melalui kebijakan yang mendukung keberlanjutan bisnis lokal dan mengatur e-commerce untuk mencegah praktik yang merugikan.

“Pemerintah harus mempertimbangkan langkah-langkah regulasi untuk melindungi UMKM dari dampak negatif e-commerce asing dan memastikan bahwa pasar tetap adil dan seimbang.” Tegasnya.

BPKN juga berharap Kementerian Koperasi dan UMKM (KemenkopUKM) bisa melakukan seleksi atau kurasi terhadap produk UMKM yang berskala nasional dan internasional dengan harga yang murah dan berkualitas sehingga bisa bersaing dengan produk global.

“Dengan slogan one koperasi one produk, sedangkan untuk UMKM diperlukan klasterisasi dan kurasi sehingga bisa berdaya saing baik nasional maupun internasional.” Tandasnya. (Humas/Gus).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles