Monday, December 2, 2024
spot_img
CleanTexs
20240303_141948
agaddhita
UMcmps
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow
Shadow

Kegigihan Tim Guru Smamda Sidoarjo, Berbuah Manis Raih Medali Emas di Ajang Bergengsi Nasional

Jakarta, kartanusa – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo. Tim guru Smamda sukses meraih medali emas dalam Lomba Invensi dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L). Senin (25/11/2024).

“Alhamdulillah, di Hari Guru Nasional ini kami bisa mempersembahkan medali emas.” Ujar Ustadzah Silwana Mumthaza, salah satu anggota tim dengan penuh rasa syukur.

Ia mengatakan bahwa tim Smamda Sidoarjo yang terdiri dari Ustadzah Silwana Mumthaza, Ustadz Moh. Ernam, dan Ustadzah Pratiwi Samsugiyarni, harus melalui babak final dengan tantangan presentasi di depan dua juri independen di Kampus I3L, Jakarta.

“Kami presentasi di depan dua juri secara bergiliran. Setiap sesi berlangsung sekitar 10-15 menit dengan pertanyaan yang sering di luar dugaan. Ini benar-benar mengasah kemampuan kami.” Imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Smamda Sidoarjo menjadi satu-satunya sekolah Muhammadiyah sekaligus wakil Jawa Timur yang berhasil melaju ke final dari total 16 tim. Sebagai bagian dari penilaian, setiap tim harus menampilkan booth pameran yang dihias sesuai penelitian mereka. Presentasi singkat selama lima menit, diikuti dengan sesi tanya jawab intens menjadi momen penting yang menentukan.

Foto Bersama Setelah Mengikuti Proses Penilaian Akhir Lomba

Ia juga mengatakan bahwa penelitian kreatif dengan dampak nyata membawa penelitian bertajuk; “Implementasi Barisan Aritmetika pada Moga Brownis untuk Mencapai SDGs”, tim Guru Smamda menyelaraskan inovasi dengan tujuan global.

“Kami fokus pada poin 2 (Zero Hunger) sesuai indikator 2 dan 12 dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Topik ini cukup menantang dan menjadi bahan diskusi yang menarik dengan juri.” Jelasnya dengan penuh semangat.

Pratiwi, yang akrab disapa Mam Tiwi, memaparkan bahwa penelitian mereka mengangkat bahan baku tepung mocave (singkong) sebagai solusi pangan berkelanjutan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa melalui pendekatan matematika sederhana seperti barisan aritmetika, kita bisa menciptakan produk yang relevan dengan SDGs.” Ungkapnya.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa medali emas untuk semua kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil manis.

“Alhamdulillah, ini menjadi kejutan istimewa untuk kami. Medali emas di kategori sains ini menjadi bukti bahwa upaya tidak pernah mengkhianati hasil. Terima kasih untuk dukungan semua pihak.” Tandasnya.

Kemenangan ini menjadi motivasi besar bagi Smamda untuk terus melahirkan inovasi dan inspirasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Moh. Ernam).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles