Dompu, Kartanusa – Sekolah Luar Biasa (SLB) Swasta di Kabupaten Dompu lebih tepatnya di Kecamatan Manggelewa, ada dugaan menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) melebihi jumlah siswa. Dalam rilisnya Jum’at, tanggal 23 Mei 2025.
Semakin memperkuat kuat lagi, dugaan korupsi yang dilakukan oleh Ketua Yayasan SLB Al-Khilafa, dimana selama 3 tahun terakhir ini, tidak adanya proses belajar mengajar yang di lakukan di Sekolah tersebut.
“Dari tanggal 19 Mei 2025, pemuda melakukan pertemuan dengan Bapak (inisial A), selaku Kepala Yayasan SLB Al-Khilafa dan anak kandungnya, selaku Kepala Sekolah untuk meminta kejelasan dan keterbukaan informasi publik mengenai sumber pendapatan anggaran dan jumlah data siswa yang ada di Sekolah tersebut. Kesimpulan pertemuan, Kepala Sekolah menjanjikan akan memberikan pada tanggal 4 Mei 2025 data-data yang di minta oleh beberapa pemuda.” Ujar Odit salah satu pemuda.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa karena tidak ada hasil sesuai dengan janji yang telah disepakati sebelumnya, pada hari selasa, tanggal 20 Mei 2025, beberapa pemuda kembali menghadap ke Kepala Sekolah SLB AL-Khilafa, untuk kembali menagih janji kepada Kepala Yayasan tersebut.
“Kesimpulan dari pertemuan tersebut, Kepala Sekolah kembali menjanjikan akan memberikan data-data Jam pukul 16.00 WIB.” Tandasnya.
Akhirnya, pertemuan ke-3 pun dilakukan sesuai jam yang di sepakati oleh beberapa pemuda untuk kembali mendesak Kepala Sekolah serta operator agar segera memberikan data yang diminta.
“Diskusi panjang pun berjalan dan pada akhirnya terjadi kericuhan yang diakibatkan oleh tidak adanya etika baik dari anak kandung Kepala Sekolah, yang tidak ingin memberikan keterbukaan informasi publik, padahal hal demikian sudah di atur dalam UU Keterbukaan Informasi Publik No.14 Tahun 2008.” Ungkapnya.
Ia lantas, menyampaikan bahwa beberapa pemuda pun kecewa dan mengambil sikap untuk pulang, pada saat proses pulang tersebut operator SLB Al-Khilafa, mencoba memberikan suap terhadap sejumlah pemuda, tetapi ditolak oleh pemuda yang ada.
“Dalam hal ini, pemuda meminta kepada Dinas Dikbud NTB bersama Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk turut audit secara langsung di SLB AL-Khilafa.” Pungkasnya. (Humas/Ubay).