Optimalisasi Teknologi, Masifikasi Gerakan untuk Menghidupi
Oleh Rakan Pratama Rinata Susilo
(PD IPM Kota Surabaya Ketua Bidang Organisasi)
Teknologi, satu kata yang sangat berperan penuh dalam perkembangan kehidupan manusia saat ini. Di era seperti saat ini hampir sebagian besar penduduk di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri pun sudah menikmati kemajuan teknologi.
Berbicara tentang teknologi tidak akan terpisahkan dengan internet dan gadget yang merupakan hasil dari teknologi itu sendiri. Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu kehidupan manusia, bahkan dengan kemajuan teknologi yang adapun bisa menciptakan peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa harus meninggalkan rumah sekalipun.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat hingga hari ini memang sangat menguntungkan bagi siapapun, apalagi kita sebagai pelajar yang sangat dimudahkan dalam mengakses internet untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Tapi apakah kita hanya berdiam diri untuk menikmati pesatnya perkembangan teknologi yang kian hari semakin meningkat? dalam paragraf diatas disebutkan bahwa “hanya sebagian besar penduduk dunia”.
Lalu pertanyaannya dimana sebagian lainnya yang tak terkena dampak pesatnya perkembangan teknologi hingga hari ini?
Bisa saja mereka tak merasakan perubahan dunia atau mereka ketertinggalan zaman dengan faktor yang beragam entah dari pemikiran maupun finansial.
Kita yang sadar akan hal itu harus mulai memetakan strategi untuk menyalurkan apa yang seharusnya mereka dapatkan, bukan lagi soal bagaimana mengoptimalkan perkembangan teknologi untuk perkembangan diri sendiri, tapi kita harus mulai peduli bagaimana mengoptimalkan dan menyalurkan perkembangan teknologi untuk orang lain.
Sesuai dengan gagasan generasi emas Indonesia tahun 2045, bagaimana mungkin untuk mewujudkan hal tersebut kita hanya berdiam diri dan tidak peduli dengan orang lain. Generasi emas Indonesia bukan hanya kita yang hari ini berdiri tegak dalam perkembangan teknologi tapi semua muda-mudi di Indonesia harus dipersiapkan untuk mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045.
Peran kita sebagai pelajar hari ini adalah menyalurkan apa yang bisa kita ajarkan kepada mereka yang belum pernah atau hanya sekadar tahu terkait teknologi, karena manfaat dari teknologi akan sangat bisa kita rasakan saat menempuh perguruan tinggi dan memasuki dunia kerja yang selalu dikelilingi oleh hal-hal yang berkaitan dengan teknologi.
Tapi tidak mungkin bila jika gagasan sebesar ini hanya disimpan sendiri dan bahkan dijalankan seorang diri, dalam hal ini IPM akan tampil di muka dalam memerankan peran pelajar dalam pesatnya perkembangan teknologi.
IPM sebagai organisasi otonom muhammadiyah yang bergerak di ranah pelajar harus menjadi wadah penyalur untuk bisa mengajarkan orang lain dan bahkan anggota IPM itu sendiri agar bisa terlibat dalam perkembangan teknologi.
IPM tanpa kita ketahui pun sudah sadar akan hal ini, adanya bidang TI (Teknologi Informasi) menjawab persoalan tentang pesatnya perkembangan teknologi. Tinggal kita kader-kader di dalamnya yang harus sadar akan hal ini dan harus terus bergerak dalam Amar Ma’ruf Nahi Munkar, serta IPM menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah.
Inilah amanah yang diembankan kepada kita sebagai pelajar muhammadiyah, dalam rangka mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045, semua kader muhammadiyah sampai pimpinan ranting pun harus bertanggung jawab untuk menjawab hal ini.
Kita tidak akan bisa mewujudkan generasi emas 2045 bila kita tidak meratakan pengetahuan perkembangan teknologi pada seluruh muda-mudi di Indonesia. Selain pendidikan formal seperti Matematika, IPA, Bahasa Indonesia yang lagi digencarkan dan dunia pendidikan lagi diupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pendidikan non formal seperti pengembangan teknologi juga perlu ditingkatkan dan disamaratakan pengetahuannya kepada muda-mudi Indonesia.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk menyalurkan pengetahuan teknologi adalah memperbanyak mengadakan pelatihan berbasis teknologi yang mencakup umum dan juga selain adanya event, bisa juga dengan mengajarkan secara langsung atau face to face dengan berbagi ilmu yang bermanfaat dengan kerabat dekat maupun sesama kader serta yang lebih besar dan konsisten adalah membuat sebuah wadah mengajar secara gratis, rutin, dan bermanfaat.
Ini juga menjadi harga jual baru, tujuan baru untuk ber-IPM dengan fokus adanya perkembangan teknologi bukan lagi soal membentuk kader bernalar kritis. Semoga ini adalah langkah perkaderan baru yang bisa membuat IPM survive untuk melewati banyaknya rintangan zaman. Nuun, Wal Qolami Wamaa Yasthurun. IPM Jaya.