spot_img
No menu items!
More
    HomeBeritaKorwil SPPG Kabupaten Tulungagung Tips Pengelolaan Dapur pada Bimtek SPPI, Ahli Gizi,...

    Korwil SPPG Kabupaten Tulungagung Tips Pengelolaan Dapur pada Bimtek SPPI, Ahli Gizi, dan Akuntan

    Tulungagung, kartanusa – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti ruang rapat Prajamukti Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tulungagung seusai sholat Magrib, Kamis malam (16/2025).

    Sebanyak 80 SPPI, 40 ahli gizi dan 40 akuntan yang bertugas mengelola dapur SPPG se-Kabupaten Tulungagung berkumpul. Mereka mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digagas oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Tulungagung, Ibu Sebrina Mahardika.

    Bimtek ini menjadi ruang curah gagasan dan problematika lapangan, khususnya dalam pengelolaan dapur SPPG yang aman, efisien, dan penuh tanggung jawab. Hadir sebagai narasumber, ahli gizi SPPG Kedungwaru Tulungagung, Ibu Yeni.

    Mereka tampak lugas dan bersahaja membagikan pengalaman serta tips praktis kepada para ahli gizi di dapur SPPG se-Kabupaten Tulungagung.

    “Saya mendapatkan amanah untuk menyamakan persepsi para pejuang gizi di Kabupaten Tulungagung agar tidak terjadi KLB di Sekolah penerima manfaat.” Ujar Yeni.

    Dalam sesi yang berlangsung interaktif, Ibu Yeni menekankan pentingnya dua hal utama dalam pengelolaan dapur SPPG, yaitu; pemilihan mitra supplier yang amanah dan penanganan bahan baku yang sesuai standar.

    “Sebaiknya memilih supplier yang amanah dan fleksibel.” Katanya.

    Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa keberhasilan dapur SPPG sangat bergantung pada integritas mitra penyedia bahan. Ia juga menyarankan agar para ahli gizi selalu bermusyawarah dengan Kasatpel sebelum menentukan supplier. Tidak perlu terikat secara permanen dengan satu pihak, agar tetap bisa memilih yang terbaik dan menjaga kualitas bahan.

    “Jangan takut untuk mengevaluasi. Kita harus menjaga amanah, bukan hanya kepada program, tapi juga kepada anak-anak yang menerima manfaat.” Tegasnya.

    Para ahli gizi bersama Kasatpel SPPG juga bertugas menegakkan standart bahan baku, menegaskan pentingnya memiliki standar bahan baku yang jelas dan tegas. Setiap pengiriman bahan harus dicek dengan teliti. Relawan yang bertugas menerima bahan harus dibekali prinsip kuat: jika bahan tidak layak, kembalikan.

    “Para relawan SPPG itu memasak sebagian tugas menjaga hak anak-anak agar mendapatkan makanan yang aman dan bergizi. Ini tugas para ahli gizi.” Tegasnya.

    Bimtek mandiri model SPPG Kabupaten Tulungagung dapat dikembangkan di kabupaten lainnya sebagai upaya menyatukan langkah antar SPPI, ahli gizi, dan akuntan dalam pelayanan terbaik. (Humas/Gus).

    ponpesummurquroo
    faibaznas
    faiums
    s2pendidikan
    umroh
    previous arrow
    next arrow

    latest articles

    explore more

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here