spot_img
No menu items!
More
    HomeAgamaAir Mata Pengabdian, Bingkai Kenangan Tiga Pejuang Pendidikan SD Musix Gadung Surabaya

    Air Mata Pengabdian, Bingkai Kenangan Tiga Pejuang Pendidikan SD Musix Gadung Surabaya

    Malang, kartanusa – Santerra atau biasa disebut Florawisata San Terra de Laponte menyuguhkan suasana alam Malang yang sejuk dan menenangkan di ketinggian sekitar 1.200 mdpl, dengan latar pegunungan yang hijau dan udara yang sejuk khas daerah Pujon, Kabupaten Malang.

    Santerra menghadirkan kombinasi indah antara keindahan alam, hamparan bunga warna-warni, tema arsitektur dunia, dan ragam wahana seru.

    Sejuknya hawa Santerra berubah jadi hangat, serunya wahana menjadi haru tatkala Ustadz Munahar, S.H.I., M.Pd.I., Kepala Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya menyerahkan sebuah bingkai cinderamata berisi karikatur yang penuh makna kepada tiga guru yang telah purna tugas pada momen Penutupan Rapat Kerja (Raker) dan Family Gathering (Famgath) SD Muhammadiyah 6 Surabaya, pada Selasa 8 Juli 2025.

    Karikatur itu menggambarkan sosok guru sedang mengajar, dikelilingi ornamen negeri Malaysia, Singapura, dan Makkah, simbol kenangan manis saat mereka mengikuti study tour luar negeri dan ibadah umrah semasa pengabdian mereka.

    Tiga nama itu bukan sekadar barisan guru, mereka adalah penjaga garda depan yang telah puluhan tahun mencurahkan tenaga dan cinta dalam dunia pendidikan Muhammadiyah, khususnya di SD Musix Gadung Surabaya.

    “Tempelkan cinderamata ini di dinding kamar atau ruang tamu, agar senantiasa teringat bahwa panjenengan pernah menjadi bagian penting dalam membesarkan SDM 6. Dan bila rindu, datanglah ke Sekolah, bercengkeramalah dengan kami.” Pesan Ustadz Munahar kepada ketiganya.

    Tak mampu membendung haru, air mata pun tumpah. Satu per satu, guru dan karyawan menyalami mereka, memeluk, memanjatkan doa, dan menyampaikan terima kasih.

    Pemandangan ini semakin menggetarkan hati, saat para Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo turut hadir menyalami mereka; mulai Ustadz Ir. Lukman, Ustadz Muriansa, SE., Ustadz Salman Alfarisi BMR, S.H.I., Ustadz Taufik Hidayanto, A.Md., Ustadz Arief Rusdi, ST., Ustadz Sunaryo HS., dan Ustadz Djumadi.

    “Terima kasih ya Ustadz, Ustadzah, atas ilmu yang telah diajarkan kepada para murid. Semoga menjadi ladang amal dan panjenengan selalu diberi kesehatan.” Ujar Ustadz Taufik Hidayanto dengan penuh kehangatan.

    Dalam sambutannya, Ustadz Munahar tak lupa mengapresiasi seluruh guru dan pihak yang terlibat dalam membesarkan SD Musix Gadung Surabaya.

    “Semoga setiap langkah pengabdian, dari mengajar hingga lembur, dicatat sebagai amal jariyah yang tak pernah terputus.” Tuturnya sambil menatap para guru yang hadir.

    Tiga nama, tiga kisah pengabdian:

    1. Ustadzah Badriyah, S.Pd., Pengabdian 40 tahun.

    2. Ustadz Moh. Ali, S.Ag. Pengabdian 26 tahun.

    3. Ustadzah Yeni Henita, S.Pd. Pengabdian 19 tahun.

    Acara kemudian ditutup dengan doa kafaratul majelis oleh MC dan sesi foto bersama untuk mengabadikan kenangan, sebuah momen yang tak hanya berkesan, tetapi juga menggoreskan jejak sejarah dalam perjalanan SD Musix Gadung Surabaya. (Taufik Hidayanto).

    ponpesummurquroo
    faibaznas
    faiums
    s2pendidikan
    umroh
    previous arrow
    next arrow

    latest articles

    explore more

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here