Tangerang, kartanusa – Kabar gembira datang dari ajang International Pencak Silat Championship yang diselenggarakan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor dalam rangka Milad 100 Tahun.
Kali ini atas nama Muhammad Ihsan Maulana, Siswa Sekolah Unggul dan Berkarakter SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Gadung Surabaya, berhasil meraih Juara 2 dan mengharumkan nama Sekolah serta bangsa di Tingkat Internasional.
Kejuaraan bergengsi ini digelar pada 16–19 September 2025 di Indomilk Indoor Stadium, Kelapa Dua, Tangerang. Ajang ini diikuti oleh ratusan pesilat dari berbagai daerah di Indonesia dan peserta dari negara-negara sahabat seperti Mesir, Irak, Pakistan, Malaysia, Palestina, dan lain-lain, menjadikannya salah satu kompetisi pencak silat terbesar dan paling bergengsi tahun ini.
Muhammad Ihsan Maulana tampil luar biasa sejak babak penyisihan. Dengan teknik yang matang, fokus yang tinggi, dan semangat juang yang kuat, Ihsan berhasil melaju hingga babak final dan meraih posisi Juara 2 setelah menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas capaian ini. Terima kasih kepada pelatih, sekolah, dan semua pihak yang selalu mendukung saya. Prestasi ini akan menjadi motivasi untuk terus berlatih dan berprestasi lebih baik lagi di masa mendatang.” Ujar Ihsan dengan penuh rasa syukur.
Kepala SMA Muhammadiyah 3 Gadung Surabaya, Ustadzah Erlina Wulandari, S.Pd., dalam kesempatan tersebut, turut mengapresiasi tinggi atas prestasi yang diraih oleh siswanya tersebut.
“Prestasi Ihsan bukan hanya kebanggaan bagi Sekolah, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Ini membuktikan bahwa siswa kita mampu bersaing di kancah internasional dengan menjunjung tinggi sportivitas dan semangat juang.” Tuturnya.
Selanjutnya, Ustadzah Erlina juga menegaskan bahwa keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa sekaligus mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
“Prestasi ini menjadi inspirasi generasi muda untuk terus berprestasi sekaligus melestarikan budaya bangsa, melalui pencak silat.” Pungkasnya. (Nafi’).
