Surabaya, liputanmu – Sekolah Qur’anic and Internasional Insigh SD Muhammadiyah 6 (Musix) Gadung Surabaya beri reward ibadah umroh terhadap loyalitas dan dedikasi guru dan karyawan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Ustadz Ir. Lukman dalam gelaran upacara memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia Republik Indonesia ke-79. Sabtu (17/8/2024).
Reward tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian sekolah terhadap guru dan karyawan yang sudah mengabdikan diri di SD Musix, minimal 25 tahun.
“Tahun ini, sekolah sudah memberangkatkan angkatan ketiga. Seharusnya sudah angkatan keempat, namun waktu itu terkendala Covid-19 sehingga tidak diberangkatkan. Alhamdulillah, tahun ini dapat dilanjutkan dan ada dua orang yang akan menjalankan ibadah umroh di bulan September.” Tutur Ustadzah Luluk Humaida S.Pd., Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Wonokromo seusai melaksanakan upacara bendera Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Komplek Pendidikan Muhammadiyah Gadung Surabaya.
Apresiasi angkatan keempat ini diberikan kepada Ustadzah Evi Firdaini, S.Sos., Kepala Tata Usaha dan Mochammad Ali, S.Ag., Guru kelas IV. Bagi mereka berdua, reward ini memiliki makna tersendiri bagi mereka.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Program ini bangus sekali dan tentu mulia untuk mencari keberkahan agar sekolah kita selalu jaya dan tetap dalam lindungan Allah SWT.” Tutur Evi panggilan akrab Evi Firdaini.
Selanjutnya Evi juga berharap program ini jangan berhenti sampai dirinya saja, tetapi program ini dijadikan program berkelanjutan, sehingga semua guru dan karyawan SD Musix akan merasakan jika sudah pada waktunya.
“Semoga program ini tidak hanya menjadi program Kepala Sekolah, tetapi menjadi program sekolah, siapapun kepala sekolahnya akan tetap terlaksana.” Imbuhnya
Sementara itu, Ustadz Muhammad Ali yang mendapat giliran bareng dengan Evi. Ketika namanya dipanggil untuk menerima sertifikat reward umrah di hadapan peserta upacara, dia tidak segera maju, dengan support teman-teman baru mau maju.
“Saya sangat bahagia dengan penghargaan ini, tetapi saya akan lebih merasa bahagia jika saya bisa berangkat berangkat bersama istri saya.” Tuturnya sambil berkaca-kaca di matanya.
Ali panggilan akrab Muhamamd Ali ini masih dalam suasana duka, karena Sri Lestari istri tercinta pada 2 Mei 2024 telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
“Saya berterimakasih kepada pihak sekolah atas hadiah ini, dan mohon doanya agar kami berdua bisa menjalankan rukun umrah dan selamat diperjalanan hingga berkumpul kembali di SD Musix.” Punkas Ustadz Ali yang tahun depan memasuki masa pensiun ini. (Rizki Handayani).