spot_img
No menu items!
More
    HomeAgamaPRA Sutorejo Membuat Batik Sibori untuk Seragam Pada Pengajian Rutin Ranting 'Aisyiyah

    PRA Sutorejo Membuat Batik Sibori untuk Seragam Pada Pengajian Rutin Ranting ‘Aisyiyah

    Surabaya, liputanmu – Setalah sholat isya’, sekitar 100 jamaah berdatangan ke Masjid Baiturrahim yang berada di depan Kampus Sejuta Inovasi Universitas Muhammadiyah Surabaya. Mereka sedang mengikuti Pengajian Rutin yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Sutorejo. Mereka memakai dress code warna merah. Selasa (8/10/2024).

    Pengajian rutin kali ini, agak berbeda dengan hari-hari biasanya. Selain banyak anggota baru yang mulai bergabung, juga ada keterampilan membuat Batik Sibori, sehingga pesertanya lebih banyak daripada hari-hari biasanya. Kegiatan diawali dengan membaca Al-Qur’an, selanjutnya sambutan dari tuan rumah yang ketempatan pengajian, dan dilanjutkan dengan pengajian.

    Sesuai dengan jadwal, yang memberikan materi adalah Ustadz Drs. Najib Sulhan, MA., selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mulyorejo. Apa yang disampaikan, kelanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan membedah buku “Kurikulum Abadi, Pola Pengasuhan Islami Sinergi Rumah dengan Sekolah.” Pada pertemuan ini lebih menekankan pada “Anak Produk Sukses.”

    “Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan modal yang lengkap kepada setiap manusia yang terlahir ke dunia. Selain beragam kecerdasan, dan kecenderungan meng-ilahkan Allah, juga memiliki bentuk terbaik atau ahsani taqwim. Hal ini hanya diberikan kepada manusia.” Tuturnya.

    Suasana Kegiatan Membatik Sibori Oleh Jama’ah Pengajian Rutin Ranting ‘Aisyiyah Sutorejo Surabaya

    Ia juga mengatakan bahwa manusia diberikan akal fikiran juga hati. Inilah yang menjadikan manusia bisa berkembang cepat jika mampu memfungsikan hati dengan sebaik-baiknya.

    “Hati merupakan panglima, hati merupakan pemimpin yang menggerakkan seluruh tubuh manusia. Siapa yang mampu mengendalikan hati dengan baik, maka hidupnya bahagia. Inilah hati yang selamat, hatinya orang-orang yang beriman.” Imbuhnya.

    Setelah pengajian, Ketua Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah memberikan pengarahan untuk persiapan pembuatan Batik Sibori. Bahwa batik yang dibuat oleh anggota ini nantinya akan dijadikan seragam. Setiap anggota sudah membeli kain putih berukuran dua meter dengan harga 20.000. Untuk memandu cara pembuatan Batik Sibori ini disampaikan oleh Ibu Qurrota A’yun.

    “Sebelum melipat kain, maka untuk berlatih melipat menggunakan kertas. Semua anggota antusias untuk mengikuti. Setelah semuanya bisa dilakukan, maka para jamaah secara berpasangan melipat kain yang sudah dibagikan.” Ungkapnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kain yang sudah dalam keadaan lipatan itu dibentuk dan diikat. Pada pertemuan ini hanya sampai pada mengikat kain yang sudah dilipat.

    “Rencana Sabtu depan, jamaah akan praktik untuk membatik. Semua alat sudah disiapkan oleh Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sutorejo. Jika batik sudah jadi, akan dijadikan seragam.” Pungkasnya. (Najib).

    ponpesummurquroo
    faibaznas
    faiums
    s2pendidikan
    umroh
    previous arrow
    next arrow

    latest articles

    explore more

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here