Surabaya, liputanmu – Jum’at, (13/12/2024), Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya menyelenggarakan acara Celebrations Innovative Project Summit (CIPS) sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil pembelajaran yang telah berlangsung dalam Program Project-Based Learning dan merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada kurikulum merdeka. Kedua program ini memiliki tujuan yang sejalan, yakni meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa melalui pengalaman langsung dalam menyelesaikan proyek-proyek nyata.
CIPS dan P5: Dua Program yang Saling Menguatkan
CIPS merupakan acara yang dirancang untuk menampilkan dan merayakan hasil karya inovatif siswa. Acara ini lebih menekankan pada hasil akhir dari proyek siswa dan dampak sosial yang dihasilkan, sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas yang ditunjukkan. Sementara itu, P5 adalah metode pembelajaran berbasis proyek yang berkelanjutan. Program ini lebih fokus pada proses pembelajaran siswa, memberikan mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dunia nyata dan menyelesaikannya melalui kolaborasi dan eksplorasi.
Kedua program ini saling melengkapi. CIPS merayakan hasil dan kreativitas, sementara P5 mengutamakan pengembangan keterampilan melalui pengalaman langsung. Keduanya berperan penting dalam membentuk karakter dan kemampuan siswa di Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya.
Apresiasi dari Pengawas dan Stakeholder
Hadir dalam acara tersebut, Ustadz Taufik Hidayanto, A.Md., Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Ustadz Suradi, SE, Anggota Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal PCM Wonokromo dan Ibu Budi, M.Pd., pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Ibu Budi pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberikan apresiasi tinggi terhadap SD Muhammadiyah 7 atas pencapaiannya sebagai Sekolah Inovatif.
“Murah tapi bukan murahan.” Ujarnya
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa meskipun dengan anggaran terbatas, sekolah ini tetap mampu menunjukkan kualitas yang luar biasa. Ia juga mengapresiasi pembangunan atap baru di atas lapangan sekolah yang membuat suasana belajar lebih nyaman dan tidak panas.
“Kami sangat bangga atas penambahan jumlah siswa yang signifikan, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di sekolah ini.” Imbuhnya.
Program Gemar Menulis dan Bercerita: Bekal untuk Masa Depan
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya, Ustadz Achmad Zainuri Arif, M.Pd., mengungkapkan salah satu program unggulan yang sedang dijalankan, yaitu Gemar Menulis dan Bercerita.
“Program ini bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa dalam menulis dan menceritakan pengalaman mereka.” Ujarnya.
Selanjutnya, ia berharap kemampuan ini dapat menjadi bekal berharga bagi siswa dalam berbagai kesempatan, seperti saat liburan atau wisata, di mana mereka dapat menuliskan dan berbagi cerita.
“Sebagai hasilnya, tiga buku telah terbit dari program ini, yaitu buku cerpen, kumpulan puisi, dan cerita motivasi yang berasal dari tulisan siswa kelas 1 hingga kelas 6.” Katanya.

Meriah dan Bermakna: Santunan untuk Anak-anak yang Membutuhkan
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo Ustadz Taufik Hidayanto, A.Md., menyampaikan bahwa acara tersebut berlangsung meriah dengan penampilan dari para siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, yang menunjukkan hasil dari pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, acara ini juga menjadi momen untuk memberikan santunan kepada 21 anak yang membutuhkan.
“Santunan ini terkumpul melalui iuran para wali murid yang peduli dan memiliki kemampuan finansial, menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa di kalangan komunitas sekolah.” Tuturnya.
Evaluasi dan Harapan untuk Program ke Depan
Ustadz Taufik juga mengatakan bahwa secara keseluruhan, program CIPS dan P5 di Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Surabaya menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan karakter siswa. Namun, seperti halnya dengan semua program pendidikan, dibutuhkan evaluasi berkelanjutan untuk melihat dampak yang telah dihasilkan, baik terhadap perkembangan siswa maupun masyarakat sekitar.
“Melalui evaluasi ini, diharapkan program-program tersebut dapat terus disempurnakan untuk memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.” Pungkasnya. (Humas/Taufik).